Fungsi Afektif Keluarga dalam Memoderasi Peran Teman Sebaya dengan Masalah Perilaku Remaja Laki-laki Usia 14-17 Tahun di Yogyakarta
Dwi Yunianti Ningrum, Dr. Heru Subekti, S.Kep., Ns., MPH. ; Ema Madyaningrum, S.Kep., Ns., M.Kes., Ph.D
2025 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN
Latar Belakang: Masa remaja ditandai oleh perubahan emosi, fisik, dan sosial yang cepat, sering memicu kesulitan pengendalian emosi dan masalah perilaku seperti agresivitas dan pelanggaran norma. Remaja laki-laki usia 14-17 tahun rentan terhadap pengaruh negatif teman sebaya. Fungsi afektif keluarga yang baik dapat menjadi faktor pelindung dengan menciptakan kenyamanan, keterbukaan, dan dukungan emosional, membantu remaja membatasi pergaulan negatif. Sebaliknya, teman sebaya bermasalah menjadi faktor risiko. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami peran fungsi afektif keluarga dalam memoderasi pengaruh teman sebaya terhadap masalah perilaku remaja.
Tujuan: Mengetahui hubungan peran teman sebaya dengan masalah perilaku yang dimoderasi oleh fungsi afektif keluarga.
Metode: Penelitian metode kuantitatif dengan design case control menggunakan matching usia. Lokasi penelitian berada di BPRS Yogyakarta, SMP N 8 Yogyakarta, dan SMA di Yogyakarta dengan total sampel sebanyak 105 responden. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2024. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner Self Report Delinquency untuk mengukur masalah perilaku, Peer Deviancy Scale untuk mengukur variabel peran teman sebaya, dan Kuesioner Fungsi Afektif Keluarga untuk mengukur fungsi afektif keluarga. Data dianalisis untuk menentukan hubungan antar variabel menggunakan uji moderate regression analysis untuk mengidentifikasi fungsi afektif keluarga sebagai moderator.
Hasil: Remaja laki-laki usia 14-17 tahun yang memiliki teman sebaya bermasalah dan mengalami masalah perilaku (42,9%,) memiliki hubungan signifikan secara statistik (ORp=0,006). Remaja laki-laki usia 14-17 tahun dengan fungsi afektif keluarga yang tinggi (57,1%) memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terlibat dalam perilaku menyimpang (OR=0,34; p=0,013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel memiliki hubungan yang kuat, fungsi afektif keluarga dapat mengurangi dampak negatif dari pengaruh teman sebaya yang bermasalah terhadap masalah perilaku remaja (OR=0,4; p=0,023).
Kesimpulan: Fungsi afektif keluarga dapat mengurangi pengaruh negatif dari peran teman sebaya yang bermasalah terhadap masalah perilaku remaja laki-laki usia 14-17 tahun. Sehingga, fungsi afektif keluarga dapat memengaruhi hubungan atau berperan sebagai moderator peran teman sebaya terhadap perilaku remaja.
Background: Adolescence
is marked by rapid emotional, physical, and social changes, often triggering difficulties
in emotional regulation and behavioral issues such as aggression and norm
violations. Adolescent boys aged 14-17 are particularly vulnerable to negative
peer influence. A positive family emotional function can act as a protective
factor by creating comfort, openness, and emotional support, helping
adolescents limit negative peer interactions. On the other hand, problematic
peers serve as a risk factor. Further research is needed to understand the role
of family emotional function in moderating the influence of peers on adolescent
behavioral problems.
Objective: To examine the relationship
between peer influence and behavioral problems moderated by family affective
function.
Method: Quantitative research was
conducted using a case-control design with age matching. The study took place
at BPRS Yogyakarta, SMP N 8 Yogyakarta, and high schools in Yogyakarta,
involving a total sample of 105 respondents. The research was carried out from
October to December 2024. The instruments used included the Self-Report
Delinquency questionnaire to measure behavioral problems, the Peer Deviancy
Scale to assess the role of deviant peers, and the Family Affective Function
Questionnaire to evaluate family affective functioning. Data were analyzed to
determine the relationships between variables using moderated regression
analysis test to identify family affective function as a moderator.
Results: Adolescent boys aged 14-17 who
have problematic peers and experience behavioral issues (42.9%) show a
statistically significant relationship (p=0.006). Adolescent boys aged 14-17
with high family emotional functioning (57.1%) are less likely to engage in
deviant behavior (p=0.013). The results indicate that all three variables have
a strong relationship, and family emotional functioning can reduce the negative
impact of problematic peer influence on adolescent behavioral issues.
Conclusion: Family emotional functioning can
reduce the negative influence of problematic peer relationships on behavioral
issues in adolescent boys aged 14-17. Therefore, family emotional functioning
can affect the relationship or act as a moderator in the role of peers on
adolescent behavior.
Kata Kunci : Fungsi Afektif Keluarga, Masalah Perilaku Remaja, Peran Teman Sebaya.