Laporkan Masalah

Peran Protektif Ficus carica dalam Pembelajaran dan Memori Tikus dengan Hipoksia Akut

Zhafira Naurasarah, dr. Andreanyta Meliala, Ph.D., AIFM.; dr. Irwan Supriyanto, Ph. D., Sp. KJ

2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Hipoksia akut (AH) memicu pembentukan reactive oxygen species (ROS), yang menyebabkan peningkatan kerusakan oksidatif, neuroinflamasi, serta gangguan transmisi dan plastisitas sinaptik. Hipokampus, area otak yang berperan penting dalam pembelajaran dan memori, juga dapat terpengaruh. Sementara itu, buah ara atau buah tin (Ficus carica) mengandung fitokimia, seperti asam fenolat dan flavonoid, yang dikenal memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan neuroprotektif. 

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek neuroprotektif dari puree Ficus carica (PFC) dalam mengurangi gangguan pembelajaran dan memori pada tikus yang mengalami AH. 

Metode: Tiga puluh empat tikus jantan dewasa jenis Sprague-Dawley (usia: 8-10 minggu) dibagi menjadi enam kelompok (n=5 atau n=6), yaitu: NC (kontrol negative, tidak diberi intervensi); PC (kontrol positif, diberi vitamin E yang dilarutkan dalam minyak jagung, 1 mL); V (vehicle, diberi minyak jagung, 1 mL); FC1 (diberi PFC, 1 mL); FC2 (diberi PFC, 2 mL); FC4 (diberi PFC, 4 mL).  Dosis intervensi selama 28 hari dihitung berdasarkan rata-rata kapasitas maksimal lambung  tikus (5 mL). Untuk mengisi kapasitas ini, volume air tambahan sesuai intervensi kelompok masing-masing diberikan. Pada hari terakhir intervensi, AH diinduksi pada semua kelompok, kecuali kelompok NC, selama 4 jam menggunakan ruang gas akrilik kedap udara (tekanan 760 mmHg, O2 10?n N2 90%). Tes novel object recognition (NOR) dilakukan untuk mengukur kemampuan pembelajaran dan memori sebelum 28-hari intervensi dan langsung setelah induksi AH. 

Hasil: Terjadi pengurangan penurunan memori pada kelompok FC1 dibandingkan kelompok V, sementara kelompok FC2 tidak menunjukkan perubahan memori sebelum dan sesudah intervensi, yang mengindikasikan potensi efek neuroprotektif PFC. Sebaliknya, kelompok FC4 menunjukkan penurunan memori paling buruk di antara semua kelompok, yang mengarah pada asumsi bahwa efek PFC tidak bergantung pada dosis. Namun, keterbatasan dalam penelitian ini menghambat pencapaian hasil yang signifikan secara statistik dengan variabilitas rendah serta kesimpulan yang pasti. 

Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini, kemampuan neuroprotektif PFC sebagai makanan fungsional dalam mengurangi gangguan memori belum dapat disimpulkan.

Background: Acute hypoxia (AH) induces the formation of reactive oxygen species (ROS), resulting in increased oxidative damage, neuroinflammation and a subsequent impairment of synaptic transmission and plasticity. The hippocampus, an area of the brain particularly involved in learning and memory, may also be affected. Meanwhile, fig fruit (Ficus carica) contains phytochemicals, such as phenolic acids and flavonoids which are widely exposed to have antioxidant, anti-inflammatory, and neuroprotective properties. 

Objective: This research aims to evaluate the neuroprotective effects of Ficus carica puree (PFC) in alleviating learning and memory disturbances amongst rats with AH. 

Method: Thirty-four adult male Sprague-Dawley rats (age: 8-10 weeks) were divided into six groups (n=5 or n=6), which were: NC group (negative control, untreated); PC (positive control, treated with diluted vitamin E in corn oil, 1 mL); V (vehicle, treated with corn oil, 1 mL); FC1 (treated with PFC, 1 mL); FC2 (treated with PFC, 2 mL); FC4 (treated with PFC, 4 mL). The 28-days treatment dosage was calculated based on rat’s avg. max. gastric capacity (5 mL). To fill it up, an additional volume of water in accordance with the group’s treatment was given. On the last day of the treatment, AH was induced to all groups, except NC group, for 4 hours using an airtight acrylic gas chamber (pressure 760 mmHg, O2 10% and N2 90%). The novel object recognition test (NOR) test was conducted to measure the learning and memory ability before the 28 days intervention and directly after AH induction. 

Results: There was a reduction of memory decline in FC1 group in comparison to V group and FC2 group demonstrated no change in memory before and after the intervention, potentially exhibiting neuroprotective capacity of PFC.  Meanwhile, FC4 group presented with the worst memory decline amongst all group, leading to the assumption of PFC non-dose dependent effect. However, limitations in this study hindered the ability to achieve a statistically significant results with low variability and draw definitive conclusions. 

Conclusion: From this research, the neuroprotective capabilities of PFC as a functional food in reducing memory impairment remains inconclusive. 

Kata Kunci : Hipoksia akut, puree Ficus carica, neuroprotektif, pembelajaran, memori, NOR

  1. S1-2025-475060-abstract.pdf  
  2. S1-2025-475060-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-475060-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-475060-title.pdf