Laporkan Masalah

Hubungan Pola Penyangatan Lesi dari MRI Kepala terhadap Status Mutasi IDH, Metilasi MGMT, dan Indeks Proliferasi Ki-67 pada Pasien Glioma Otak di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2017 - 2022

Yusrizal Muhammad Akbar, dr. Nurhuda Hendra Setyawan, Sp.Rad., M.Sc; dr. Naela Himayati Afifah, Sp.Rad., M.Sc

2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar belakang : Glioma adalah tipe tumor sistem saraf pusat yang berasal dari sel glia. Tipe tumor ini merupakan salah satu tipe tumor primer otak yang paling sering terjadi, sesuai dengan data RSPP, yaitu mencapai 200-220 kasus/tahun. Biopsi adalah baku emas diagnosis glioma, yaitu sampel jaringan tumor diambil dan diperiksa secara histopatologi untuk mengkonfirmasi tumor berasal dari sel glia serta secara molekuler untuk mengetahui status perubahan biomolekulernya (mutasi IDH, metilasi MGMT, dan indeks proliferasi Ki-67). Karena pemeriksaan biopsi bersifat invasif, memerlukan operator dan peralatan khusus, serta memiliki tingkat penolakan yang tinggi dari pasien, Magnetic Resonance Imaging (MRI) dipilih sebagai metode diagnosis tumor otak non-invasif yang digunakan untuk memprediksi status molekular glioma. Fitur Visually Accessible Rembrandt Images (VASARI) digunakan sebagai salah satu cara untuk mendeskripsikan fitur MRI dan memprediksi status molekuler glioma otak. Dengan mengetahui status molekular tumor, manajemen pengobatan dan perawatan pasien dapat dimaksimalkan. Akan tetapi, penelitian mengenai hubungan antara fitur VASARI pada MRI glioma otak dengan status molekulernya belum banyak dilakukan sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai topik tersebut. Tujuan : Mengetahui hubungan pola penyangatan lesi dari MRI kepala terhadap status mutasi IDH, status metilasi MGMT, dan indeks proliferasi Ki-67 pada pasien glioma otak di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2017 - 2022. Metode penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan metode analisis data secara cross-sectional. Data penelitian berasal dari data sekunder yang didapatkan secara retrospektif, yaitu data pasien glioma di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2017-2022. Data pasien yang digunakan meliputi rekam medis pasien, data pencitraan MRI, dan data pemeriksaan histopatologi-molekuler. Hasil Penelitian : Terdapat hubungan yang signifikan pada 6 fitur VASARI yang masuk dalam kategori pola penyangatan dengan status mutasi IDH, yaitu fitur f4 (enhancement quality), f5 (proportion enhancing), f6 (proportion of non-enhancing), f11 (thickness of enhancing margin), f12 (definition of the enchancing margin), dan f13 (definition of the non-enhancing margin), terdapat hubungan yang signifikan pada 2 fitur VASARI yang masuk dalam kategori pola penyangatan dengan status mutasi metilasi MGMT, yaitu fitur f6 (proportion of non-enhancing) dan fitur f13 (definition of the non-enhancing margin), dan terdapat hubungan yang signifikan pada 5 fitur VASARI yang masuk dalam kategori pola penyangatan dengan nilai indeks proliferasi Ki-67, yaitu fitur f4 (enhancement quality), f5 (proportion enhancing), f6 (proportion of non-enhancing), f11 (thickness of enhancing margin), dan f12 (definition of the enchancing margin). Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara pola penyangatan lesi pada gambaran MRI kepala pasien glioma otak dengan status mutasi IDH, metilasi MGMT, dan indeks proliferasi Ki-67. Kata Kunci : Glioma, pola penyangatan, VASARI, MRI, mutasi IDH, metilasi MGMT, indeks proliferasi Ki-67.

Background: Glioma is a type of central nervous system tumor that originates from glial cells. This type of tumor is one of the most common primary brain tumors, according to data from RSPP, which reaches 200-220 cases per year. Biopsy is the gold standard for diagnosing glioma, where tumor tissue samples are taken and examined histopathologically to confirm that the tumor originates from glial cells, as well as molecularly to determine the status of biomolecular changes (IDH mutations, MGMT methylation, and Ki-67 proliferation index). Because biopsy examinations are invasive, require specialized operators and equipment, and have a high rejection rate from patients, Magnetic Resonance Imaging (MRI) is chosen as a non-invasive brain tumor diagnostic method used to predict the molecular status of glioma. The Visually Accessible Rembrandt Images (VASARI) features are used as one way to describe MRI features and predict the molecular status of brain glioma. By knowing the molecular status of the tumor, treatment management and patient care can be maximized. However, research on the relationship between VASARI features on MRI of brain glioma and its molecular status has not been extensively conducted, thus necessitating research on this topic. Objective: To determine the relationship between lesion enhancement patterns on head MRI and IDH mutation status, MGMT methylation status, and Ki-67 proliferation index in glioma patients at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta from 2017 to 2022. Method: The research design used in this study is an observational analytic design with cross-sectional data analysis methods. The research data comes from secondary data obtained retrospectively, namely glioma patient data at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta from 2017-2022. The patient data used includes medical records, MRI imaging data, and histopathological-molecular examination data. Results: There is a significant relationship in 6 VASARI features that fall into the enhancement pattern category with IDH mutation status, namely feature f4 (enhancement quality), f5 (proportion enhancing), f6 (proportion of non-enhancing), f11 (thickness of enhancing margin), f12 (definition of the enhancing margin), and f13 (definition of the non-enhancing margin). There is a significant relationship in 2 VASARI features that fall into the enhancement pattern category with MGMT methylation status, namely feature f6 (proportion of non-enhancing) and feature f13 (definition of the non-enhancing margin). There is a significant relationship in 5 VASARI features that fall into the enhancement pattern category with Ki-67 proliferation index value, namely feature f4 (enhancement quality), f5 (proportion enhancing), f6 (proportion of non-enhancing), f11 (thickness of enhancing margin), and f12 (definition of the enhancing margin). Conclusion: There is a significant relationship between lesion enhancement patterns on head MRI in glioma patients with IDH mutation status, MGMT methylation status, and Ki-67 proliferation index. Keywords: Glioma, enhancement patterns, VASARI, MRI, IDH mutation, MGMT methylation, Ki-67 proliferation index.

Kata Kunci : Glioma, pola penyangatan, VASARI, MRI, mutasi IDH, metilasi MGMT, indeks proliferasi Ki-67.

  1. S1-2025-479710-abstract.pdf  
  2. S1-2025-479710-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-479710-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-479710-title.pdf