Ajaran Kepemimpinan dalam Kidung Pahargyan Koleksi Pura Pakualaman: Suntingan Teks dan Terjemahan
Inayah Milati, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum.
2025 | Skripsi | SASTRA NUSANTARA
Skripsi ini merupakan hasil penelitian filologi terhadap Naskah Kidung Pahargyan (KP) koleksi Pura Pakualaman. Naskah ini dipilih sebagai objek kajian karena di dalam teks KP terdapat informasi mengenai ajaran-ajaran moral kepemimpinan. Naskah ditulis dengan menggunakan aksara dan bahasa Jawa, sehingga perlu dilakukan penyuntingan dan penerjemahan supaya informasi mengenai isi teks dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Selain itu, aksesibilitas naskah dan kondisi fisik naskah yang tergolong cukup baik juga menjadi alasan dipilihnya naskah ini. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengungkapkan isi teks melalui suntingan dan terjemahan, serta mengungkapkan ajaran moral bagi seorang raja dan calon raja melalui penerjemahan wangsalan.
Teori yang digunakan untuk menganalisis teks KP adalah teori kritik teks dengan metode penelitian filologi. Sajian hasil suntingan teks menggunakan format edisi kritis yang disertai perbaikan bacaan, dengan pemberian aparat kritik yang diterangkan di catatan kaki (footnote). Pada sajian terjemahan teks, apabila terdapat kata dan frasa khusus yang memerlukan penjelasan lebih detail, dibubuhkan pada aparat kritik yang diterangkan di catatan akhir (endnote).
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa Naskah Kidung Pahargyan berbentuk prosa dan t?mbang. Teks yang diteliti terbatas pada enam halaman pada bagian teks yang berbentuk prosa dan sebelas bagian teks yang berbentuk t?mbang, yaitu bagian I – VIII, XVI, XXV, dan XXXIX. Pada bagian teks berbentuk prosa, diceritakan tentang aturan-aturan pembunyian gamelan milik raja untuk mengiringi kegiatan-kegitan raja dan koleganya. Sedangkan pada bagian teks berbentuk t?mbang, diceritakan tentang pribadi raja, dalam hal ini Paku Buwana X, serta ajaran-ajaran moral yang bagi seorang raja dan calon raja. Adapun penyampaian informasi pada bagian teks berbentuk t?mbang tersebut, digunakan gaya bahasa berupa wangsalan, serta dasanama.
This thesis is the result of a philological study of the Kidung Pahargyan (KP), which is part of the collection at the Pura Pakualaman Library. This manuscript was chosen as the object of study because it contains moral teachings related to leadership. The manuscript is written in Javanese script and language, so editing and translation are necesarry to make the information in the text more accessible and understandable to readers. Additionally, tehe manuscript’s accessibility and its relatively well-preserved physical condition were also factors in its selection. The aim of this research is to reveal the content of the text through editing and translation, as well as to uncover the moral teachings for a king and a prospective king through the translation of wangsalan.
The theories used to analyze the KP text are text criticism theory. The methods employed in this study is philology. The presentation of the edited text follows a critical edition format, accompanied by emendations, with critical apparatus explained in the footnotes. In the presentation of the text translation, if there are specific words or phrases that require further explanation, critical apparatus are provided in the endnotes.
From this research, it can be concluded that the Kidung Pahargyan manuscript consists of both prose and t?mbang. The text under study is limited to six pages of prose and eleven sections of t?mbang, specifically sections I – VIII, XVI, XXV, and XXXIX. The prose sections describe the rules for playing of the king’s gamelan to accompany the king’s and his colleagues’ activities. Meanwhile, the t?mbang sections depict the character of the king, in this case, Paku Buwana X, and the moral teachings intended for a king and a prospective king. The information conveyed in the t?mbang sections utilizes stylistic language features such as wangsalan, and dasanama.
Kata Kunci : Kidung Pahargyan, Suntingan Teks dan Terjemahan, Ajaran Kepemimpinan