Analisis Keberhasilan Penerapan Sistem Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah: Studi pada Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Robertus Aryo Kusumo Widodo, Rusdi Akbar, M.Sc., Ph.D., Ak., CA.
2025 | Tesis | S2 Ilmu Akuntansi/Akuntansi Terapan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil memperoleh capaian SAKIP AA berturut-turut selama bertahun-tahun. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus eksploratif, penelitian ini mengeksplorasi penerapan SAKIP di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Data penelitian diperoleh dengan wawancara, data sekunder, dan observasi, dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menerapkan SAKIP di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, masih dijumpai tekanan institusional yang berasal dari eksternal maupun internal pemerintah daerah. tekanan institusional yang berasal dari eksternal dalam bentuk institutional isomorphism, sementara tekanan dari internal dalam bentuk institutional logics dan institutional entrepreneur. Sementara itu, keunikan yang dijumpai pada penerapan SAKIP di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah bentuk keistimewaan daerah dan jejaring dengan perguruan tinggi, yang dapat dijelaskan dengan teori institutional entrepreneur. Keunikan lain adalah adanya pemberian reward dan punishment melalui pemberian rapor kinerja saat acara Rakordal. Berdasarkan behaviourism theory, pemberian reward dan punishment merupakan bentuk stimulus untuk mendorong perubahan perilaku individu. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta juga melakukan perbaikan dalam penerapan SAKIP melalui inovasi-inovasi. Inovasi ini merupakan bentuk penerapan results-based accountability sehingga terdapat perbaikan kinerja organisasi. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari pemerintah daerah yang setara sebagai data pembanding, untuk mengetahui keunikan penerapan SAKIP yang dijumpai di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang tidak dijumpai pada pemerintah daerah lainnya.
Purpose – This study aims to investigate how the Regional Government of the Special Region of Yogyakarta (DIY) has successfully achieved the AA SAKIP rating for many consecutive years.
Design/methodology/approach – Using a qualitative method with an exploratory case study approach, this study explored the implementation of SAKIP in the Regional Government of DIY. The research data were obtained through interviews, secondary data, and observation, with a case study approach.
Findings – The results of the study indicated that the Regional Government of DIY still faced both external and internal institutional pressures in implementing SAKIP. Meanwhile, the uniqueness found in the implementation of SAKIP in the Regional Government of DIY was the form of regional privilege and networking with universities. Another unique thing was the existence of reward and punishment through the provision of performance reports during the Rakordal event. The provision of rewards and punishment is a form of stimulus to encourage changes in individual behaviour. The Regional Government of DIY also made improvements in the implementation of SAKIP through innovations. This innovation was a form of implementing results-based accountability so that there is an improvement in organizational performance.
Originality/value – This study used secondary data from equivalent regional governments as comparative data to determine the uniqueness of the implementation of SAKIP found in the Regional Government of DIY that is not found in other regional governments and offer a new framework for the implementation of the performance measurement system in Indonesia.
Kata Kunci : performance measurement, SAKIP, accountability, local government, Special Region of Yogyakarta, institutional theory, behaviourism theory, results-based accountability