Laporkan Masalah

Analisis Kesejangan Pengungkapan Risiko Iklim terhadap Standar IFRS S2: Studi pada Perusahaan IDXESGL

Nadia Primatita, Singgih Wijayana, S.E., M.Si., Ph.D.

2025 | Skripsi | AKUNTANSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan pengungkapan risiko iklim oleh perusahaan yang tergabung dalam Index Indonesia Stock Exchange Environmental, Social, Governmental Leader (IDXESGL) terhadap standar International Financial Reporting Standards Sustainability Disclosure Standard S2 (IFRS S2). Penelitian dilakukan pada periode 2022-2023 dengan menggunakan pendekatan yang mencakup analisis konten kualitatif dan analisis gap. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling, menghasilkan 23 perusahaan dengan total 46 data observasi. Data penelitian diperoleh dari laporan keberlanjutan dan laporan tahunan perusahaan yang relevan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan pada pilar tata kelola telah lebih baik dibandingkan pilar lainnya, dengan sebagian besar perusahaan telah melaporkan struktur tata kelola terkait risiko iklim. Secara keseluruhan, rata-rata kesenjangan pengungkapan tercatat sebesar 77,6% pada tahun 2022 dan menurun menjadi 64,7% pada tahun 2023. Penelitian ini memberikan implikasi bagi perusahaan untuk meningkatkan transparansi data kuantitatif dalam pengungkapan risiko iklim. Bagi regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), temuan ini dapat menjadi dasar pengembangan regulasi yang mendukung harmonisasi standar pengungkapan informasi terkait iklim di Indonesia.

This study analyzes the disclosure gap of climate-related risks among companies listed in the Index Indonesia Stock Exchange Environmental, Social, Governmental Leader (IDXESGL) against the International Financial Reporting Standards Sustainability Disclosure Standard S2 (IFRS S2). The research employs qualitative content analysis and quantitative gap analysis, from 2022 to 2023. The sample is selected using a purposive sampling method, resulting in 23 companies and 46 observational data points. Data for the study was sourced from sustainability reports and relevant annual reports of the companies. The findings indicate that disclosures under the governance pillar outperform those in other pillars, with most companies reporting governance structures related to climate risks. Overall, the average disclosure gap stands at 77.6% in 2022, decreasing to 64.7% in 2023, although this improvement is not  significant. This study recommends that companies enhance the transparency of quantitative and qualitative data in climate risk disclosures. For regulators such as Otoritas Jasa Keuangan (OJK), the findings provide a basis for developing regulations to support the harmonization of climate-related disclosure standards in Indonesia.

Kata Kunci : Pengungkapan Risiko Iklim, IFRS S2, IDXESGL, ESG

  1. S1-2025-478711-abstract.pdf  
  2. S1-2025-478711-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-478711-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-478711-title.pdf