Laporkan Masalah

Perkembangan kota Caruban menjadi Ibukota Kabupaten Madiun

MARJOTO, Rinif Djoko, Ir. Gunung Radjiman, MSc

2004 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Kota Caruban yang telah dipersiapka n oleh pem e rintah Kabupaten Madiun sebagai ibukota kabupaten yang baru. Hal ini secara nyata dirintis dengan pem buatan Rencana Um um Tata Ruang Kota (RUTRK ) dan Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Kota Caruban. Akhir-akhir ini, s ecara fisik juga telah m uncul beberapa bangunan pem e rintah seperti gedung dewan, ge dung beberapa instansi serta beberapa fasilitas kota lainnya seperti perusahaan d aerah air m i num , term inal induk m a upun pasar induk kota. Berkaitan dengan itu dengan m e nganalisis m e ngenai faktor-faktor yang m e ndorong perkem bangan Kota Caruban dan m e nganalisa aspek-aspek fisik, sosial dan ekonom i dalam proses penetapan Kota Caruba n m e njadi ‘Kota Kabupaten’ m a ka tujuan penelitian ini ditetapkan sebagai berikut: m e neliti kelayakan Kota Caruban sebagai Ibukota Kabupaten ditinjau dari perkem bangan aspek fisik, sosial dan ekonom i. Penelitian ini m e nggunakan m e tode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif eksploratif dim a na dalam m e lakukan ana lisa m e nggunakan data sekunder yang diperoleh dari studi instansional m a upun kepustakaan serta data prim er dari hasil wawancara di lapangan. Penelitian ini m e m b erikan gam b aran tentang perkem bangan Kota Caruban dalam beberapa tahun terakhir ditinjau dari as pek – aspek fisik wilayah, kegiatan sosial kem a syarakatan dan ekonom i produktif m a syarakat Kota Caruban. Tem u an penelitian ini dari aspek so sial adalah pertum buhan jum l ah penduduk daerah Caruban selam a beberapa tahun te rakhir m e ngalam i peningkatan yang m e ngarah pada pem b entukan kota dilihat dari jum l ah penduduknya yang pada tahun 1998 berjum lah 38.652 jiwa dim a na m e nurut ketentuan sensus penduduk tahun 1971 oleh Badan Pusat Statistik dikatakan bahwa Kota Kecil jum l ah penduduknya antara 20.000 – 50.000 jiwa, dengan terdapat sepuluh persyaratan fasilitas yang harus ada antara lain pasar, gedung bioskop, pegadaian, rum a h sak it, SMP, listrik, telpon, perkantoran pem e rintah, tam a n/tem p at rekreasi dan olah raga. Dari aspek fisik, Kota Caruban m e ngalam i pergeseran fungsi lahan dari f ungsi prim er ke fungsi sekunder dan tersier seperti untuk perdagangan m a upun jasa. Di te ngah kota juga m u lai nam p ak alih fungsi lahan untuk perum a han terutam a untuk kaum urban yang m u lai m e nem p ati ruang yang sem u la untuk kegiatan prim er. Dari aspek ekonom i, aktivitas ekonom i Kota Caruban bukan saja m e rupakan aktivitas ekonom i yang bers ifat prim er tetapi juga telah m a njadi sekunder bahkan tersier. Dengan m e lihat aspek sosial, aspek fisik dan aspek ekonom i, m a ka dapat disim pulkan bahwa Kota Caruba n layak dijadikan sebagai ibukota kabupaten karena telah m e m e nuhi 18 indikator kelayakan dari 23 indikator

Caruban city, which has already been prepared by Madiun regency’s governm e nt to becom e new capital regency. It is obviously pioneered by m a king detail urban plan ( Rencana Umum Tata Ruang Kota) and m a ster urban plan ( Rencana Detil Tata Ruang Kota) of Caruban city. Recently, have alrea dy been established new governm e ntal buildings such as, council building, som e ins titutional buildings and other city facilities including central bus station, regional water com p any, and central city m a rket. By analyzing the supporting factors of Caruban c ity developm ent, and by analyzing physical aspects, social, and econom y in the proce ss of determ ination Caruban city becom i ng capital regency, so the goal of this thesis is to observe the ability of Caruban city becom e the capital regency from the physical, social, and econom ic aspects point of view. This research was conducted by qualitative m e thod with explorative descriptive study approach, used secondary data gained from instantional and references study, also the prim ary data by doing interview in the fiel d. This research gave description about the developm ent of Caruban city in this few recent years from regional physical aspects, social civil activities and societies econom ics productivity of Caruban city. This research found that Caruban city’s residents’ num ber developm ent in these recent years, which lead to city form ing. In 1998 Caruban city residents was 38,652 people. According to statistics bureau in 1971, the category of sm all city was only populated by 20,000-50,000 people, had at least te n facilities, they are m a rket, theatre, auction house, hospital, junior high school , electricity, telephone, governm e nt offices, recreational park, and sport facilities in social aspect point of view. From physical aspect, the land function of Caruban city has shifte d from prim ary function to secondary and tertiary f unction such as f o r trade and servi ce. In central city also can be seen land function has been shifted to housing for urban people who starts to stay in ex- prim ary activity land. In econom ics aspect, Caruban c ity econom ic activity was not only prim ary econom ic activity, but also becom e secondary even tertiary. This kind of regional characteristic exchange was city econom ic characteristic. By observing social aspect, physical aspect, and econom ics aspect, can be concluded that Caruban city is decent to be a candidate of capital regency because it has fulfill 18 indicators from total 23 indicators.

Kata Kunci : Perkembangan Kota,Calon Ibukota Kabupaten

  1. S2-2004-RinifDjokoMarjoto-abstract.pdf  
  2. S2-2004-RinifDjokoMarjoto-bibliography.pdf  
  3. S2-2004-RinifDjokoMarjoto-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2004-RinifDjokoMarjoto-title.pdf