Laporkan Masalah

Pola pergerakan spatial penduduk :: Kasus Desa Transmigrasi Batu SIbung dan Desa Non Transmigrasi Tangkum Batuah Kabupaten Barito Selatan

ADIANTY, Eva Silviany, Ir. Kawik Sugiana, M.Eng.,Ph.D

2004 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Pergerakan yang dilakukan oleh penduduk di suatu daerah adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga mereka akan melakukan pergerakan ke daerah yang dianggap mampu memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan tersebut. Pergerakan penduduk dilakukan dengan berbagai alasan seperti motif ekonomi, sosial dan keinginan untuk memperbaiki kualitas hidup. Akibatnya daerah maju menjadi daya tarik bagi penduduk daerah miskin sebagai tujuan migrasi untuk bekerja dan melakukan berbagai kegiatan sosial. Pembangunan sarana prasarana transportasi dan komunikasi membawa perubahan terhadap kegiatan manusia dalam hal kemudahan melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya (pergerakan). Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi pola pergerakan spatial yang dilakukan penduduk desa transmigrasi Batu Sibung dan desa non transmigrasi Tangkum Batuah karena aktifitasnya bekerja, menuntut ilmu, kesehatan, belanja dan kunjungan kekerabatan/rekreasi; menjelaskan bagaimana jangkauan dan frekuensi meruang penduduk; mencari perbedaan mendasar antara keduanya dan mencari faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode berpikir deduktif-kualitatif dan bersifat rasionalistik. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik nonprobability sampling, yang mencakup 121 responden. Informasi diperoleh dari data sekunder dan hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pergerakan yang terjadi membentuk pola menyebar ke segala arah dan memiliki banyak ragam; (2) perbedaan pola pergerakan tersebut dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat transmigrasi dan non transmigrasi; (3) faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan adalah bahwa desa transmigrasi Batu Sibung sebagai masyarakat pendatang, yaitu terkait dengan prinsip manusia untuk mempertahankan hidup di suatu tempat yang bukan tempat tinggal asalnya, sehingga mereka memiliki keinginan yang sangat besar untuk melakukan pergerakan demi pencapaian perbaikan dan pengembangan potensi diri (berpikir prospektif); (2) desa non transmigrasi Tangkum Batuah sebagai penduduk asli, cenderung terikat dan bergantung pd alam, serta cara berpikir tradisional dan cenderung konvensional, bahwa mereka merasa cukup dan sudah bisa menikmati hidup dengan apa yang sudah mereka peroleh sekarang. Sehingga mereka tidak memiliki keinginan yang cukup besar untuk melakukan mobilitas demi pencapaian perbaikan dan pengembangan potensi diri.

Population movement in a region is generated to fulfil the needs in life. Consequently, people will move to other regions that promise better supply for their needs. However, such movement may have different motivations like economic and social motives and desire to improve life quality. For this, an advanced region becomes a magnet for people from poor regions, to be a destination for their migration either for work or other social activities. Transportation and communication facility and infrastructure development brings changes in human activities, in terms of ease in making a journey from one place to another (movement) This research aims to identify spatial movement pattern conducted in Batu Sibung transmigration village and Tangkum Batuah non transmigration village due to people’s activities for work, education, health, shopping, and visit/recreation; to explain their spatial frequency and range; to identify basic difference between these two; and to investigate factors causing the difference. The research adopted a rationalistic, deductive-qualitative method. For sample selection, it used a non probability sampling technique by selecting 121 respondents. Information was obtained from secondary data and interview results. The research results reveal that 1) movement forms various sporadic patterns, 2) difference in movement patterns is affected by the characteristics of transmigrants and non-transmigrants society, 3). factors that affect the difference are: 1) the fact that people in Batu Sibung transmigration village are migrants, holding a survival principle, i.e., to survive in a place not of their origin, so they have a bigger motivation to do movements to improve and develop their self potential (prospective thinking); 2) People o Tangkum Batuah village are natives and tend to be bound with, or dependent on nature, holding a tradition and conventional thinking that they are quickly satisfied with their present achievement. Consequently, these people do not have a strong motivation to do mobility to improve and develop their potential.

Kata Kunci : Transmigrasi,Pergerakan Spatial Penduduk, spatial movement pattern.

  1. S2-2004-EvaSilvianyAdianty-abstract.pdf  
  2. S2-2004-EvaSilvianyAdianty-bibliography.pdf  
  3. S2-2004-EvaSilvianyAdianty-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2004-EvaSilvianyAdianty-title.pdf