Luaran Neurodevelopmental pada Anak dengan Meningoensefalitis Bakterial Disertai Demam Rematik Akut
Nadila Anindita, dr. Agung Triono, SpA (K) ; Dr.dr. Titis Widowati Sp.A(K)
2024 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Kesehatan anak
Latar belakang:
Meningitis bakteri merupakan infeksi dan inflamasi
pada meninges sebagai respons terhadap bakteri yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas tinggi,
terutama pada anak di negara berpenghasilan rendah. Penyakit ini sering terkait
dengan infeksi lain. Demam rematik
akut dapat menjadi komorbid dengan penyakit lainya.
Meningoensefalitis yang disertai
dengan komorbid demam rematik akut dapat menimbulkan komplikasi dan gejala sisa
yang permanen sehingga membutuhkan kepatuhan terhadap terapi dan intervensi
untuk mencegah progresivitas penyakit dan sequele pada pasien. Fokus
pemantauan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup serta mencegah komplikasi.
Tujuan: Menilai luaran, faktor prognosis
dengan intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien anak dengan meningoensefalitis
bakterial disertai demam rematik akut
Metode: Kasus longitudinal dengan
pendekatan observasional prospektif
Hasil: Tidak terjadi komplikasi dari demam
rematik akut serta terdapat peningkatan kualitas hidup pada pasien yang
diberikan intervensi. Namun, didapatkan rehospitalisasi oleh karena frekuensi
kejang bertambah akibat demam tinggi dan status epileptikus.
Kesimpulan: Intervensi pemantauan kepatuhan terapi, evaluasi kemampuan ADL dengan Barthel Index, fisioterapi, kunjungan rumah, edukasi PHBS untuk rumah sehat, pemberian antibiotik profilaksis secara rutin, evaluasi ekokardiografi, edukasi dan intervensi sesuai kausa, edukasi orang tua untuk manajemen stress, memberi dukungan asah, asih, asuh, dan sampai dengan pendampingan psikolog dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan meningoensefalitis bakterial disertai demam rematik akut.
Background: Bacterial meningitis is an
infection and inflammation of the meninges in response to bacteria, causing
high morbidity and mortality, particularly in children in low-income countries.
The disease is often associated with other infections. Acute rheumatic fever
may occur as a comorbidity with other diseases.
Meningoencephalitis with acute
rheumatic fever as a comorbidity can lead to permanent complications and
sequelae, requiring adherence to therapy and interventions to prevent disease
progression and sequelae. The focus of monitoring is to improve quality of life
and prevent complications.
Objective: To evaluate outcomes and prognostic
factors with interventions to improve the quality of life of pediatric patients
with bacterial meningoencephalitis and acute rheumatic fever.
Method: Longitudinal case study with a
prospective observational approach
Results: No complications from acute
rheumatic fever were observed, and quality of life improved in patients who
received interventions. However, rehospitalization occurred due to increased
seizure frequency caused by high fever and status epilepticus.
Conclusion: Interventions such as monitoring therapy adherence, evaluating acitivity daily living using the Barthel Index, physiotherapy, home visits, clean and healthy living behavior education for a healthy home, routine prophylactic antibiotic administration, echocardiographic evaluation, education and interventions, parental stress management education, psychosocial support, and psychologist accompaniment can enhance the quality of life of patients with bacterial meningoencephalitis and acute rheumatic fever.
Kata Kunci : Meningoensefalitis bakterial, demam rematik akut, luaran neurodevelopmental