HUBUNGAN FAKTOR DEMOGRAFI DAN KONDISI KLINIS DENGAN ANEMIA PADA TENAGA PENDIDIK/KEPENDIDIKAN DI UNIVERSITAS GADJAH MADA
Dimas Haryo Yudoyono, dr. Fuad Anshori, M.Sc., Sp.PK(K); dr. Siswanto, Sp.P(K).Onk
2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar belakang: Anemia adalah kondisi kadar sel darah merah di tubuh berada di bawah rentang normal. Berdasarkan World Health Organization (WHO), Indonesia memiliki prevalensi anemia pada perempuan usia reproduktif sebesar 31,2%. Hal ini berdampak pada individu dan juga segi ekonomi bila tidak diantisipasi. Universitas Gadjah Mada (UGM) perlu memperhatikan hal ini terutama faktor risiko anemia. Faktor risiko anemia dapat dibagi menjadi faktor demografi dan kondisi klinis. Namun sejauh pengetahuan penulis, belum ada riset terkait faktor risiko anemia pada tenaga pendidik/kependidikan UGM. Oleh karena itu, penting dilakukan penelitian terkait faktor risiko anemia pada populasi tenaga pendidik/kependidikan di UGM.
Tujuan: Mengetahui hubungan dan kekuatannya antara faktor demografi dan kondisi klinis dengan kejadian anemia pada tenaga pendidik/kependidikan di UGM.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi analitik potong lintang. Data berasal dari rekam medis karyawan UGM yang melakukan general medical check up pada tahun 2022. Kriteria inklusi meliputi usia 35-50 tahun dan melakukan general medical check up di GMC, sedangkan kriteria eksklusi meliputi merokok, perempuan hamil, riwayat penyakit kronis lainnya, dan data rekam medis yang tidak lengkap. Analisis statistik menggunakan uji chi square atau Fisher’s exact test dengan kemaknaan statistik jika p<0>
Hasil: Penelitian ini melibatkan 911 subjek dengan proporsi jenis kelamin yang hampir sama dan rentang usia 35-50 tahun. Ditemukan bahwa proporsi perempuan yang mengalami anemia lebih tinggi dibandingkan laki-laki (84,3% vs. 15,7%; p<0 p=0,015).>
Kesimpulan: Jenis kelamin dan riwayat hipertensi memiliki hubungan dengan kejadian anemia dengan rasio prevalensi secara berturut-turut 5,48 dan 0,48.
Kata kunci: Anemia; demografi; prevalensi; kondisi klinis
Background: Anemia is a condition where the level of red blood cells in the body is below the normal range. According to the World Health Organization (WHO), Indonesia has a prevalence of anemia among women of reproductive age of 31.2%. This has an impact on individuals and also the economy if not anticipated. Universitas Gadjah Mada (UGM) needs to pay attention to this, especially the risk factors for anemia. Risk factors for anemia can be divided into demographic factors and clinical conditions. But as far as the author's knowledge, there has been no research related to risk factors for anemia in UGM educators/educators. Therefore, it is important to conduct research related to risk factors for anemia in the population of educators/educators at UGM.
Objective: To know the relationship and its strength between demographic factors and clinical conditions with the incidence of anemia in teaching/education staff at UGM.
Methods: This study used a cross-sectional analytic study method. Data came from medical records of UGM employees who did general medical check-ups in 2022. Inclusion criteria included age 35-50 years and general medical check-up at GMC, while exclusion criteria included smoking, pregnant women, history of other chronic diseases, and incomplete medical record data. Statistical analysis used chi square test or Fisher's exact test with statistical significance if p< 0>
Results: This study involved 911 subjects with similar gender proportions and an age range of 35-50 years. It was found that a higher proportion of women had anemia than men (84.3% vs. 15.7%; p<0 p=0.015).>
Conclusion: Gender and history of hypertension were associated with the incidence of anemia with prevalence ratios of 5.48 and 0.48, respectively.
Keywords: Anemia; demographics; prevalence; clinical conditions
Kata Kunci : Anemia, demografi, prevalensi, kondisi klinis