Laporkan Masalah

Peran kota kecil dalam perkembangan wilayah :: Studi kasus di Kabupaten Karanganyar

YENDRI, Efi, Ir. Kawik Sugiana, M.Eng

2004 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Kecenderungan pemusatan kegiatan non primer di kota besar telah mendorong ketimpangan regional, sehingga muncul gagasan dan kebijakan pemerintah untuk mempromosikan desentralisasi dengan menyebarkan pembangunan melalui penanaman investasi ke kota-kota kecil. Kota kecil sebagai jembatan antara perkembangan kota besar dan daerah pedesaan diharapkan mampu mengurangi beban kota besar dari tekanan penduduk melalui penyediaan fasilitas pelayanan bagi daerah belakangnya, sehingga dapat mengurangi arus migrasi dari desa ke kota besar. Penelitian ini berusaha mengungkapkan peranan kota kecil (setingkat ibu kota kecamatan) di Kabupaten Karanganyar dalam perkembangan wilayah. Penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan (survey). Penekanannya pada analisis deskriptif dengan menggunakan metode survey terstruktur menggunakan kuesioner, observasi lapangan serta analisa data sekunder. Wawancara dilakukan dengan tokoh kunci untuk mengenali arah pergerakan masyarakat suatu desa dalam menjual produksi pertanian, mendapatkan berbagai kebutuhan serta menjangkau fasilitas pelayanan. Data primer dan data sekunder yang relevan dipetakan dan dibuat tabel perbandingan untuk mengetahui arah dan tujuan pergerakan masyarakat sehingga dapat dinilai peran kota kecil di Kabupaten Karanganyar. Hasil penelitian menunjukan bahwa kota-kota kecil di Kabupaten Karanganyar sudah berperan dalam mengurangi beban tekanan penduduk dan pelayanan bagi kota besar di dekatnya (Kota Surakarta) dan sekaligus merupakan lokasi pusat-pusat kegiatan dan pelayanan bagi daerah belakangnya. Kota kecil sudah mampu berperan dalam memenuhi sebagian kebutuhan daerah belakangnya (hinterland) terutama untuk pemenuhan barang-barang orde rendah (low order goods) serta sangat berperan dalam penyediaan sebagian besar fasilitas pelayanan sosial (pendidikan dan kesehatan) dan ekonomi (pos, telekomunikasi dan perbankan) bagi daerah hinterlandnya yang mayoritas berciri pedesaan.

The trend for concentrating non-primary activities in big city has resulted in regional gap, so ideas are proposed and the government policies are made to promote decentralization by distributing development through investment in small towns. Serving as a bridge between urban development and rural development, small town is expected to be able to reduce the burden of big cities from population stress by providing service facilities for the hinterland, thus reducing flow of migration from villages to big cities. This research aims to reveal the function of small towns (equal to sub-district capital) in Karanganyar regency in regional development. The research was conducted by doing a direct observation in the field (survey). It focused on descriptive analysis by adopting structured survey method using questionnaire, field observation, and secondary data analysis. Interview was conducted with key figures in order to identify the direction of people movement in a particular village when selling their agricultural products, when getting their needs and when accessing service facilities. The relevant primary and secondary data were mapped and made into comparison tables to find out the direction and destination of people movement, and to finally be able to value small town function in Karanganyar regency. The research results show that small towns in Karanganyar regency have given contribution to reducing the burden of population stress and service of big city in their vicinity (Surakarta city), while at the same time they become centres of activities and services for the hinterland. Small towns have been able to give contribution to the fulfilment of some needs of the hinterland, especially in providing low-order goods, and give bigger contribution in providing most of the social service facilities (education and health) and economic service facilities (post, telecommunication, and banking) for the hinterland which are villages in majority.

Kata Kunci : Perkembangan Wilayah,Kota Kecil, Small town, sub district capital


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.