Model Bisnis dan Kelayakan Usaha Pertanian Perkotaan di Kota Yogyakarta
Aprila Saffana, Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P.; Arini Wahyu Utami, S.P., M.Sc., Ph.D.
2025 | Tesis | S2 Magister Manj.Agribisnis
Pertanian perkotaan merupakan solusi alternatif dalam pemenuhan kebutuhan pangan di wilayah perkotaan yang dapat menjadi peluang usaha. Adanya keragaman dan kompleksitas pertanian perkotaan menuntut strategi bisnis yang tepat untuk mencapai keberhasilan finansial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model bisnis dan menganalisis kelayakan finansial usaha pertanian perkotaan di Kota Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung terhadap 31 pelaku usaha pertanian perkotaan yang berorientasi pendapatan. Analisis klaster K-means digunakan untuk mengelompokkan usaha pertanian perkotaan berdasarkan elemen-elemen Business Model Canvas (BMC). Kelayakan finansial dianalisis dengan menggunakan nilai R/C. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 16% usaha yang menerapkan model bisnis diversifikasi, 68% usaha yang menerapkan model bisnis diferensiasi, dan 16% usaha yang menerapkan model bisnis spesialisasi. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara pendapatan dan R/C pada ketiga model bisnis tersebut. Meskipun demikian, model bisnis diferensiasi menunjukkan potensi yang baik terkait pendapatan dan nilai R/C.
Urban farming presents an alternative solution for fulfilling food needs in urban areas, offering potential business opportunities. The diversity and complexity inherent in urban farming necessitate appropriate business strategies to achieve financial success. This study aims to examine business models and analyze the financial feasibility of urban farming enterprises in Yogyakarta City. Data were collected through direct interviews with 31 income-oriented urban farming entrepreneurs. K-means cluster analysis was employed to categorize urban farming businesses based on Business Model Canvas (BMC) elements. Financial feasibility was assessed using the R/C ratio. The results indicate that 16% of businesses implement a diversification business model, 68% implement a differentiation model, and 16% employ a specialization model. The Kruskal-Wallis test revealed no significant differences in income and R/C ratio among the three business models. Nevertheless, the differentiation business model demonstrated favorable potential in terms of income and R/C value.
Kata Kunci : pertanian perkotaan, model bisnis, kelayakan finansial