PEMANFAATAN ALGORITMA DEEP LEARNING CONVOLUTIONAL NEURAL NERTOWK UNTUK IDENTIFIKASI POLA TANAM PADI BERBASIS SPASIAL EKOLOGIS DI KABUPATEN KLATEN
Algi Variski Hasibuan, Prof. Drs. Projo Danoedoro, M.Sc., Ph.D ; Dr. Sigit Heru Murti Budi Santosa, S.Si., M.Si
2025 | Tesis | S2 Penginderaan Jauh
Padi memiliki peran yang penting sebagai sumber pangan
utama karena menghasilkan beras yang merupakan makanan pokok di Indonesia.
Seiring dengan pertumbuhan populasi yang terus meningkat setiap tahun,
kebutuhan terhadap produksi padi juga semakin besar untuk memenuhi kebutuhan
pangan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan produksi
padi dalam jumlah yang cukup guna mendukung ketahanan pangan. Salah satu
strategi yang dapat diterapkan adalah penetapan pola tanam padi yang tepat sebagai
bentuk adaptasi terhadap ketidakstabilan lingkungan. Dalam hal ini,
identifikasi pola tanam memerlukan data mengenai sebaran sawah sebagai dasar
dalam penentuan area tanam. Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan citra
Sentinel-2 perekaman tunggal yang sejauh ini belum banyak dimanfaatkan sebagai
input dalam pemetaan penggunaan lahan sawah. Dalam menurunkan penggunaan lahan,
dilakukan pemetaan penutup lahan dan bentuklahan terlebih dahulu. Hasil
pemetaan penutup lahan dan bentuklahan diintegrasikan dengan pendekatan spasial
ekologis yang mencakup data fisik lahan dan iklim guna mengidentifikasi pola
tanam padi. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah,
dengan cakupan wilayah meliputi seluruh wilayah administratif karena sebaran lahan
sawah yang terdapat di setiap kecamatan. Data yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi citra Sentinel-2A perekaman tanggal 30 September 2023, data Rupa
Bumi Indonesia (RBI) skala 1:25.000, data DEMNAS, data sistem lahan skala
1:50.000, data curah hujan BMKG tahun 2019-2023, data statistik BPS tahun 2024,
serta data aktual lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
klasifikasi multispektral standar menggunakan maximum likelihood dan
klasifikasi berbasis pembelajaran mendalam menggunakan convolutional neural
network yang diimplementasikan melalui matriks hubungan spasial ekologi dua
dimensi untuk menjawab tujuan pertama berupa pemetaan penggunaan lahan sawah,
perbandingan pendekatan deterministik menggunakan logika Boolean dengan
pendekatan stokastik menggunakan convolutional neural network dilakukan
untuk menjawab tujuan kedua berupa identifikasi pola tanam padi berbasis
spasial ekologis. Penelitian ini menemukan fakta bahwa (1) pemetaan penggunaan
lahan menggunakan metode convolutional neural network memiliki akurasi
keseluruhan sebesar 90,28?ngan nilai indeks Kappa sebesar 0,87, sedangkan
pemetaan penggunaan lahan menggunakan metode maximum likelihood memiliki
akurasi keseluruhan sebesar 86,81?ngan nilai indeks Kappa sebesar 0,83, (2)
pendekatan deterministik dan pendekatan stokastik memiliki keunggulan dan
kelemahan, hasil perbandingan akurasi menunjukkan bahwa pendekatan stokastik
menggunakan convolutional neural network menghasilkan akurasi keseluruhan
sebesar 83,33?ngan nilai indeks Kappa sebesar 0,80, sedangkan pendekatan
deterministik menggunakan logika Boolean menghasilkan akurasi keseluruhan
sebesar 81,67?ngan nilai indeks Kappa sebesar 0,78.
Paddy has an important role as the main food source
because it produces rice as the staple food in Indonesia. As population growth
continues to increase every year, the need for paddy production also increases
to fulfill food needs. Therefore, measures are needed to increase paddy
production sufficiently to support food security. One of the strategies that
can be applied is the establishment of appropriate paddy cropping patterns as a
form of adaptation to environmental instability. In this case, identifying
cropping patterns requires data on the distribution of rice fields as a basis
for determining planting areas. This research explores the use of single-date
Sentinel-2 imagery that has so far not been widely utilized as input in mapping
paddy field land-use. In deriving land-use, land cover and landform mapping are
conducted first. The results of land cover and landform mapping are integrated
with spatial-ecological approach that includes physical land and climate data
to identify paddy cropping patterns. This research was conducted in Klaten
Regency, Central Java Province, with the coverage area covering the entire
administrative area due to the distribution of paddy fields in each
sub-district. The data used in this study include Sentinel-2A imagery recorded
on September 30, 2023, Topographic Map of Indonesia (RBI) data scale 1:25.000,
DEMNAS data, land system data scale 1:50.000, BMKG rainfall data in 2019-2023,
BPS statistical data in 2024, and actual field data. The methods used in this
research include standard multispectral classification using maximum likelihood
and deep learning-based classification using a convolutional neural network
implemented through a two-dimensional spatial-ecological relationship matrix to
answer the first objective of mapping paddy field land-use, comparison of
deterministic approach using Boolean logic with stochastic approach using
convolutional neural network is conducted to answer the second objective of
identifying spatial ecological-based paddy cropping pattern. This research
found the facts that (1) land-use mapping using the convolutional neural
network method has an overall accuracy of 90,28% with a Kappa index value of 0,87,
while land-use mapping using the maximum likelihood method has an overall
accuracy of 86,81% with a Kappa index value of 0,83, (2) The deterministic
approach and stochastic approach have advantages and disadvantages, the
accuracy comparison results show that the stochastic approach using
convolutional neural network produces an overall accuracy of 83,33% with a
Kappa index value of 0,80, while the deterministic approach using Boolean logic
produces an overall accuracy of 81,67% with a Kappa index value of 0,78.
Kata Kunci : convolutional neural network, deterministik, pendekatan spasial ekologis, pola tanam padi, stokastik