KUALITAS VISUAL LANSKAP SEBAGAI DETERMINAN KUNJUNGAN WISATAWAN DESA WISATA PADA PERKEBUNAN SALAK DI TURI, KABUPATEN SLEMAN (KASUS DESA WISATA PULESARI)
Desa Wisata Pulesari, yang terletak di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, berkembang menjadi desa wisata dimulai dengan keunikan lanskap perkebunan salak yang menjadi daya tarik utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas visual lanskap serta menjelaskan apakah kualitas visual lanskap tersebut dapat berpengaruh terhadap angka kunjungan wisatawan. Penilaian kualitas dilakukan dengan metode scenic beauty estimation (SBE), sedangkan pengaruh dianalisis dengan teknik regresi linier berganda.
Berdasarkan analisis metode scenic beauty estimation (SBE), lanskap di desa ini memiliki variasi keindahan yang terbagi menjadi tiga kelas: tinggi, sedang, dan rendah. Perpaduan elemen alam dengan elemen buatan terbukti meningkatkan daya tarik visual lanskap. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa elemen warna dan cahaya memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi kunjungan dan kepuasan wisatawan.
Berdasar temuan-temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa keindahan visual yang optimal dapat menciptakan pengalaman wisata yang positif dan meningkatkan rekomendasi serta kunjungan ulang. Namun demikian, pada kondisi kasus Desa Wisata Pulesari, estetika keunikan lanskap perkebunan salak belum termanfaatkan secara maksimal, bahkan ada indikasi penurunan peran, tergantikan oleh keindahan-keindahan elemen buatan. Saat ini elemen kebun salak hanya termanfaatkan sebagai elemen penentu iklim mikro yang nyaman, penahan erosi, penyerap air untuk menjaga keseimbangan lingkungan, dan sebagai habitat bagi keanekaragam hayati lokal. Kurangnya penataan elemen visual ini dapat menghilangkan “keunikan” lanskap khas desa wisata ini, yang menjadi komponen utama atraksi alamiah Desa Wisata Pulesari. Hal ini dapat mematikan daya saingnya sebagai destinasi wisata berbasis alam di masa mendatang.
VISUAL LANDSCAPE QUALITY AS A DETERMINANT OF TOURIST VISITS IN THE PULESARI TOURISM VILLAGE SALAK PLANTATION, TURI, SLEMAN REGENCY (CASE STUDY OF PULESARI TOURISM VILLAGE)
Pulesari Tourism Village, located in Turi District, Sleman Regency, has developed into a tourist village starting from the unique salak plantation landscape, which serves as its main attraction. This study aims to assess the visual quality of the landscape and to explain whether this visual quality influences the number of tourist visits. The quality assessment was conducted using the Scenic Beauty Estimation (SBE) method, while the influence was analyzed using multiple linear regression techniques.
Based on the analysis using the scenic beauty estimation (SBE) method, the village's landscape exhibits variations in beauty, classified into three categories: high, medium, and low. The combination of natural and man-made elements is found to enhance the visual attractiveness of the landscape. Regression analysis results indicate that elements such as color and light significantly affect tourist motivation and satisfaction.
Based on these findings, it can be concluded that optimal visual beauty can create a positive tourism experience, thereby increasing recommendations and repeat visits. However, in the case of Pulesari Tourism Village, the unique aesthetic of the salak plantation landscape has not been optimally utilized, and there are indications of its declining role, replaced by the visual appeal of artificial elements. Currently, the salak plantation elements are only utilized as components that provide a comfortable microclimate, prevent erosion, absorb water to maintain environmental balance, and serve as a habitat for local biodiversity. The lack of arrangement of these visual elements can eliminate the "uniqueness" of the typical landscape of this tourist village, which is the main component of the natural attractions of Pulesari Tourism Village. This could ultimately undermine its competitiveness as a nature-based tourism destination in the future.
Kata Kunci : kualitas visual lanskap, kunjungan wisatawan, desa wisata, perkebunan salak