Hubungan Rasio Limfonodi Leher dengan Kekambuhan Lokoregional pada Karsinoma Tiroid Papiler

MUHAMMAD RIZKY, Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B., Subsp.Onk(K); Dr.dr. R. Artanto Wahyono, Sp.B., Subsp.Onk(K)

2025 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Bedah

Latar Belakang: Karsinoma tiroid papiler merupakan salah satu kanker tiroid yang memiliki kasus paling umum terjadi yaitu 85-95?ri seluruh keganasan tiroid. Rasio limfonodi leher merupakan jumlah KGB yang mengalami metastasis dibandingkan jumlah keseluruhan yang diambil dalam diseksi leher memiliki faktor prediktif independen dalam kekambuhan lokoregional pada karsinoma papiler tiroid.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara rasio limfonodi leher terhadap tingkat kekambuhan lokoregional pada Karsinoma Papiler Tiroid.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan mengambil data pasien yang didiagnosis dengan penyakit keganasan tiroid berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan histopatologi kemudian menilai jumlah limfonodi pasca operasi tiroidektomi dan diseksi limfonodi leher radikal. Penelitian dilakukan di RS dr. Sardjito periode 2020-2024 dengan analisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik multivariat untuk menilai kekambuhan lokoregional. Nilai referensi rasio limfonodi dinilai menggunakan kurva Receiver Operating Characteristic. Nilai kesintasan keseluruhan dan bebas penyakit disajikan dalam kurva Kaplan-Meier.

Hasil: Hasil analisis dengan regresi Cox menunjukkan bahwa rasio limfonodi leher ?0,31 memiliki nilai sensitivitas 91.9?n spesifisitas 42.9% serta berhubungan dengan kesintasan bebas penyakit yang secara signifikan lebih rendah (p=0,04).

Kesimpulan: Berdasarkan analisis terdapat hubungan antara rasio limfonodi terhadap kekambuhan lokoregional dengan nilai LNR ? 0,31 berhubungan dengan kesintasan bebas penyakit yang lebih rendah atau memiliki angka kekambuhan lokoregional yang lebih tinggi.

Background: Papillary thyroid carcinoma is one of the thyroid cancers that has the most common cases, namely 85-95% of all thyroid malignancies. The neck lymph node ratio is the number of lymph nodes that have metastasized compared to the total number taken in neck dissection has an independent predictive factor in locoregional recurrence in papillary thyroid carcinoma.

Objective: To determine the relationship between the neck lymph node ratio and the rate of locoregional recurrence in Papillary Thyroid Carcinoma.

Methods: This study used an observational analytical method by taking data from patients diagnosed with thyroid malignancy based on the results of physical and supporting examinations and confirmed by histopathological examination then assessing the number of lymph nodes after thyroidectomy surgery and radical neck lymph node dissection. The study was conducted at Dr. Sardjito Hospital for the period 2018-2024 with analysis using the chi-square test and multivariate logistic regression to assess locoregional recurrence. The reference value of the lymph node ratio was assessed using the Receiver Operating Characteristic curve. Overall and disease-free survival values are presented in Kaplan-Meier curves.

Results: The results of the analysis using Cox regression showed that the neck lymph node ratio ?0.31 had a sensitivity value of 91.9% and a specificity of 42.9% and was associated with significantly lower disease-free survival (p=0.04).

Conclusion: Based on the analysis, there was a relationship between the lymph node ratio and locoregional recurrence with an LNR value ? 0.31 associated with lower disease-free survival or having a higher locoregional recurrence rate.

Kata Kunci : Papillary thyroid carcinoma, neck lymph node ratio, locoregional recurrence, disease-free survival