Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Mahasiswi UGM
Vienna Laurencia Ananda, apt. Anna Wahyuni Widayanti, M.P.H., Ph.D.
2025 | Skripsi | FARMASI
Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi kanker tertinggi berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu 4,9/1000 penduduk. Global Cancer Observatory tahun 2022 menunjukkan insidensi kanker tertinggi di Indonesia adalah kanker payudara yaitu 16,2?ri total 408.661 kasus. Upaya pencegahan kanker payudara dapat dilakukan salah satunya melalui deteksi dini kanker payudara sehingga masyarakat dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat untuk mencegah pertumbuhan kanker. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada mahasiswi UGM. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian observasi analitik desain penelitian cross-sectional dengan kuesioner dibagikan secara daring pada responden yang diambil secara convenience sampling. Data dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap mengenai SADARI dan analisis secara statistik menggunakan Mann – Witney Test, Kruskal – Wallis One Way ANOVA, dan Spearman Rank Correlation untuk mengetahui hubungan karakteristik sosiodemografi dengan pengetahuan dan sikap serta pengetahuan terhadap sikap. Responden penelitian ini sebanyak 110 dengan jenjang pendidikan D4, S1, dan Profesi di Universitas Gadjah Mada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi di UGM mayoritas memiliki tingkat pengetahuan yang baik (41,8%) dengan rata-rata 78,3 ± 18,5 dan tingkat sikap yang cukup (39,1%) dengan rata rata 76,1 ± 8,1 terhadap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Terdapat hubungan antara asal fakultas (p = 0,000), jenjang pendidikan (p = 0,023), dan pernah mendengar perilaku SADARI (p = 0,000) dengan pengetahuan. Terdapat hubungan antara usia dengan sikap (p = 0,005). Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap (p = 0,013).
Riskesdas data in 2018 showed that the highest cancer prevalence was in the Special Region of Yogyakarta, which was 4.9/1000 population. The Global Cancer Observatory in 2022 showed that the highest incidence of cancer in Indonesia was breast cancer at 16.2% of the total 408,661 cases. One of the efforts to prevent breast cancer can be done through early detection of breast cancer so that people can immediately get the right treatment to prevent cancer growth. The purpose of this study was to determine the description and relationship between the level of knowledge and attitudes regarding Breast Self Examination (BSE) in UGM female students. This study was conducted using an analytical observation research method, a cross-sectional research design with a questionnaire that was distributed online to respondent who were taken by convenience sampling. The data were analyzed descriptively to determine the description of knowledge and attitudes regarding BSE and statistical analysis using the Mann-Witney Test, Kruskal-Wallis One Way ANOVA, and Spearman Rank Correlation to determine the relationship between sociodemographic characteristics with knowledge and attitudes and knowledge with attitudes. The respondent of this study were 110 with D4, S1, Profession education levels at Universitas Gadjah Mada. The results showed that most female students at UGM had good knowledge (41,8%) with a mean 78,3 ± 18,5 and sufficient attitudes (39,1%) with a mean 76,1 ± 8,1. There is a relationship between faculty origin (p = 0.000), level of education (p = 0.023), and having heard of SADARI behavior (p = 0.000) with knowledge. There is a relationship between between age and attitudes (p = 0,013). There is a relationship between knowledge and attitudes (p = 0.013).
Kata Kunci : Kanker Payudara, Skrining, SADARI, Sikap, Pengetahuan