Pengaruh Umur dan Tinggi Pemotongan terhadap Morfologi, Produksi Biomassa, Kandungan Protein Kasar dan Alkaloid pada Pertumbuhan Kembali Tanaman Orok-Orok (Crotalaria Juncea L.)
Himmah Aliyatiddin, Prof. Dr. Ir. Bambang Suhartanto, DEA., IPU.
2025 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur dan tinggi pemotongan terhadap morfologi, produksi biomassa, kandungan protein kasar dan alkaloid pada pertumbuhan kembali (regrowth ke-1) tanaman orok-orok (Crotalaria juncea L.). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 2 x 3 yang terdiri dari umur pemotongan pertama (6 dan 7 minggu) dan tinggi pemotongan (15, 30, 45 cm di atas tanah), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati meliputi morfologi tanaman (jumlah daun, tinggi tanaman dan jumlah cabang), produksi biomassa (segar, BK, leaf stem ratio dan BO), kandungan PK dan alkaloid. Data penelitian dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan perbedaan antara rerata diuji dengan Duncan’s multiple range test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur pemotongan 6 minggu memberikan hasil tertinggi (P<0>
The study aimed to determine the effect of cutting age and cutting height on morphology, biomass production, crude protein (CP) content and alkaloids content on 1st regrowth of orok-orok (Crotalaria juncea L.). The study used a 2 x 3 factorial complete randomized design consisting of the cutting age (6 and 7 weeks) and cutting height (15, 30, 45 cm above the ground), each treatment was replication 3 times. Variables observed included plant morphology (number of leaves, plant height and number of branches), biomass production (fresh, DM, leaf stem ratio and OM), CP and alkaloid content. The data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and differences between means were tested with Duncan's multiple range test (DMRT). The results showed that the age of 6 weeks had highest (P<0>
Kata Kunci : Crotalaria juncea, Umur pemotongan, Tinggi pemotongan, Regrowth, Alkaloid