Laporkan Masalah

Dinamika Politik Lokal di Provinsi Bali: Studi Kasus Keterpilihan Local Strongmen sebagai Bupati Badung Tahun 2016-2025

Gede Agung Krisna Ambara, Arie Ruhyanto, S.IP., M.Sc., Ph.D.

2025 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN

Penelitian ini menyajikan analisis komprehensif mengenai dinamika politik lokal kontemporer di Provinsi Bali khususnya mengenai keterpilihan local strongmen bernama I Nyoman Giri Prasta sebagai Bupati Badung tahun 2016-2025. Dalam hal ini, local strongmen biasanya ditempatkan sebagai aktor di balik layar untuk memenangkan suatu kandidat dalam kontestasi elektoral. Namun, dalam penelitian ini, local strongmen ditempatkan sebagai aktor utama yang mampu memenangkan kontestasi pilkada secara langsung. Alhasil, penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji dinamika politik lokal Bali di bawah bayang-bayang praktik otonomi daerah pada era Reformasi; (2) mengkaji karakteristik local strongmen yang dimiliki oleh Giri Prasta sehingga layak bersaing dalam ajang pilkada Badung; dan (3) mengkaji strategi politik yang diterapkan oleh Giri Prasta untuk memenangkan pilkada Badung. Adapun kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini berupa teori elite; teori legitimasi; dan teori uncontested elections. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi kasus dengan teknik pengumpulan data bersumber dari data primer berupa wawancara serta data sekunder berupa kajian tekstual dan audiovisual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pasca diimplementasikannya pilkada secara langsung, kancah perpolitikan di Provinsi Bali menjadi sangat dinamis yang menitikberatkan pada nilai-nilai sosio-kultural sehingga menyebabkan seluruh lapisan masyarakat dapat menjadi seorang kepala daerah asalkan memiliki kecakapan mengenai kearifan lokal di wilayahnya masing-masing; (2) karakteristik local strongmen yang dimiliki oleh Giri Prasta berkembang pada saat dirinya mampu memiliki pengaruh di lingkungan sosial sebagai preman yang tangguh, penjudi sabung ayam yang ulung, hingga menjadi pemimpin di organisasi nonpolitik sehingga mampu menyebabkannya menjadi politisi yang cakap dan memiliki legitimasi yang kuat sebagai seorang elite lokal di Kabupaten Badung; dan (3) adapun strategi politik yang digunakan oleh Giri Prasta dalam perhelatan pilkada Badung baik pada tahun 2015 maupun 2020, yaitu dengan memaksimalkan basis sumber daya sosial dan kultural yang dimilikinya, mengkonsolidasikan kekuatan yang besar dari mesin politik formal, serta menghidupkan mesin politik nonformal agar dapat merebut hati masyarakat sehingga mampu menjadikannya sebagai Bupati Badung pada tahun 2016-2025.

This research presents a comprehensive analysis of contemporary local political dynamics in Bali Province, particularly regarding the election of local strongmen named I Nyoman Giri Prasta as Regent of Badung in 2016-2025. Typically, local strongmen are positioned as behind-the-scenes actors who help a candidate win electoral contests. However, in this study, local strongmen are placed as the main actors capable of winning direct regional elections. Consequently, this research aims to: (1) examine the dynamics of local Balinese politics under the shadow of regional autonomy practices in the Reformation era; (2) examine the characteristics of local strongmen possessed by Giri Prasta that make him worthy of competing in the Badung regional elections; and (3) examine the political strategy implemented by Giri Prasta to win the Badung regional election. The theoretical framework used in this research includes the theory of elites, the theory of legitimacy, and the theory of uncontested elections. This research uses a case study-based qualitative method with data collection techniques from primary data in interviews and secondary data in textual and audiovisual studies. The results of the research show that: (1) after the implementation of direct regional elections, the political scene in Bali Province has become very dynamic, focusing on socio-cultural values, allowing all levels of society to become regional heads as long as they have the skills regarding local wisdom in their respective regions; (2) the characteristics of local strongmen possessed by Giri Prasta developed when he was able to have a large influence in the social environment as a tough thug, an accomplished cockfighting gambler, and even became a leader in a non-political organization so that armed with sufficient abilities, he was able to transform into a capable politician and gain strong legitimacy as a local elite in Badung Regency; and (3) the political strategy used by Giri Prasta in the Badung regional elections in both 2015 and 2020 involved maximizing his social and cultural resource base, consolidating the great power of the formal political machine, and activating the non-formal political machine, thereby winning the hearts of the people and securing his position as Regent of Badung from 2016 to 2025.

Kata Kunci : Local Strongmen, Pilkada, Politik Lokal

  1. S1-2025-477868-abstract.pdf  
  2. S1-2025-477868-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-477868-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-477868-title.pdf