Pengaruh Persentase Kapasitas Lapang dan Jenis Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) pada Pertumbuhan Balsa (Ochroma pyramidale)
NANDA MUSTIKA NURBAITI, Ahdiar Fikri Maulana, S.Hut., M.Agr., Ph.D.
2025 | Tugas Akhir | D4 PENGELOLAAN HUTAN
Balsa
(Ochroma pyramidale) merupakan tanaman kayu fast growing yang
cukup diminati. Balsa biasa dimanfaatkan untuk kebutuhan industri, seperti
bahan baku alat-alat isolasi, kerajinan, industri perkapalan, bahan dasar
panel, produk interior, pesawat terbang, dan peralatan tenaga angin. Kebutuhan
kayu balsa yang semakin meningkat tiap tahunnya dan adanya pemanasan global di
masa depan membuat balsa perlu dibudidayakan dengan cara yang efektif. Salah
satu cara, yaitu penggunaan Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) dan Kapasitas
Lapang yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh FMA dan
kapasitas lapang terhadap pertumbuhan semai balsa (Ochroma pyramidale). Penelitian
dilakukan dari bulan Maret-Oktober 2024, menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) faktorial dengan 2 faktor, yaitu jenis FMA dengan 3 taraf (Glomus
etunicatum, Glomus clarum, dan kontrol) dan kapasitas lapang dengan 2 taraf
(60?n 100%) dengan 9 ulangan pada masing-masing perlakuan. Parameter yang
diamati adalah tinggi, jumlah daun, diameter, berat basah tajuk, berat basah
akar, berat kering tajuk, dan panjang akar. Data hasil pengamatan dianalisis
dengan two way ANOVA dan diuji lanjut dengan DMRT. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara umum pemberian FMA tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan semai balsa, sedangkan kapasitas lapang berpengaruh nyata. Namun, pemberian
FMA dengan kapasitas lapang 100% mempunyai kecenderungan pengaruh positif terhadap
pertumbuhan balsa di semua parameter. Inokulasi Glomus etunicatum
meningkatkan pertumbuhan diameter, berat basah akar, panjang akar, dan berat
kering tajuk, sedangkan Glomus clarum meningkatkan pertumbuhan tinggi,
jumlah daun, dan berat basah tajuk.
Balsa
(Ochroma pyramidale) is a quite popular of fast growing wood plant.
Balsa usually used for industrial needs, such as raw materials for insulation
equipment, crafts, the shipping industry, basic materials for panels, interior
products, aircraft and wind power equipment. Because of increasing need for
balsa wood in every year and global warming in the future, balsa needs to be
cultivated in an effective way. One way is to use Arbuscular Mycorrhizal Fungi
(FMA) and appropriate Field Capacity. This research aims to determine the
effect of AMF and field capacity on the growth of balsa (Ochroma pyramidale)
seedlings. The research was conducted from March-October 2024, using a
factorial Completely Randomized Design (CRD) with 2 factors, namely type of AMF
with 3 levels (Glomus etunicatum, Glomus clarum, and control) and
field capacity with 2 levels (60% and 100%) with 9 replications for each
treatment. The parameters observed were height, number of leaves, diameter, leaf-stem
fresh weight, root wet weight, leaf-stem dry weight, and root length. The
observation data were analyzed using two way ANOVA and further tested with
DMRT. The research results showed that in general, AMF application had no
effect on the growth of balsa seedlings, while field capacity had a significant
effect. However, the provision of AMF with 100% field capacity had a tendency
to positive influence on balsa growth in all parameters. Glomus etunicatum
inoculation increased diameter growth, root fresh weight, root length, and leaf-stem
dry weight, while Glomus clarum increased height growth, number of
leaves, and leaf-stem fresh weight.
Kata Kunci : Balsa, FMA, Kapasitas Lapang/Balsa, AMF, Field Capacity