Laporkan Masalah

ANALISIS DAMPAK SISTEM WAJIB PUNGUT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERHADAP KEUANGAN PERUSAHAAN PT HUTAMA KARYA (PERSERO)

Prasetiyo Bayu Kurniawan, I Wayan Nuka Lantara, M.Si., Ph.D

2025 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

Pajak Pertambahan Nilai merupakan pajak yang memiliki mekanisme tidak langsung dan akan timbul untuk setiap transaksi sampai dengan pembebanan sesungguhnya yang berada pada konsumen akhir atau penikmat barang dan atau jasa. Melalui beberapa peraturan perpajakan yang terbit pemerintah membuat kebijakan untuk sistem pemungutan Pajak Pertambahan Nilai memiliki dua mekanisme yaitu mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Murni dan Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai terbalik yang disebut  Wajib Pungut. Kebijakan mekanisme terbalik atau Wajib Pungut tersebut membuat dampak kepada PT Hutama Karya (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara dan memiliki transaksi dengan Pemerintah selaku pemberi kerja.

            Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana dampak dari adanya sistem pemungutan Pajak Pertambahan Nilai PPN Wajib Pungut terhadap keuangan perusahaan PT Hutama Karya (Persero) dari sisi profitabilitas dan likuiditas perusahaan serta upaya yang dilakukan PT Hutama Karya (Persero) dengan adanya sistem pemungutan Pajak Pertambahan Nilai Wajib Pungut tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dan pendekatan deskriptif. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan melakukan observasi dan wawancara, analisis rasio keuangan seperti Return On Equity, Return On Asset, Net Profit Margin, Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio dan dibantu dengan Du Pont Analysis serta Uji Statistik Wilcoxon Signed Rank Test untuk menguji apakah ada perbedaan pada kinerja keuangan perusahaan PT Hutama Karya (Persero) dengan dan tanpa adanya sistem wajib pungut PPN.

            Hasil pada penelitian ini menunjukkan adannya dampak ke penurunan likuiditas dan profitabilitas perusahaan PT Hutama Karya (Persero) karena adanya sistem pemungutan wajib pungut PPN. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test juga menunjukkan signifikan perbedaan kondisi kinerja keuangan jika tanpa adanya sistem pemungutan wajib pungut PPN (H0 ditolak). Bersamaan dengan itu perusahaan juga berupaya untuk mengkontrol margin pekerjaan karena adanya dampak sistem pemungutan wajib pungut PPN, serta melakukan evaluasi prosedur pengelolaan pajak perusahaan dan membuat kajian evaluasi peraturan perpajakan terkait sistem pemungutan wajib pungut PPN untuk pemerintah.

Value-Added Tax (VAT) is an indirect tax mechanism that arises in every transaction and is ultimately borne by the final consumer or the end-user of goods and/or services. Through various tax regulations, the government has introduced a dual mechanism for VAT collection: the Pure VAT Mechanism and the Reverse VAT Mechanism, commonly referred to as the Withholding System. This reverse mechanism, or Withholding System, has an impact on PT Hutama Karya (Persero), a State-Owned Enterprise that engages in transactions with the government as the employer.

            This study aims to explain the impact of the Value-Added Tax (VAT) Withholding System on the financial performance of PT Hutama Karya (Persero), specifically from the perspective of the company's profitability and liquidity, as well as the efforts made by PT Hutama Karya (Persero) in response to the implementation of this VAT withholding system. The research adopts a qualitative approach with a case study method and a descriptive approach. Data analysis in this study is conducted through observation and interviews, financial ratio analysis such as Return on Equity, Return on Assets, Net Profit Margin, Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, complemented by Du Pont Analysis, and the Wilcoxon Signed Rank Test to examine whether there are differences in the financial performance of PT Hutama Karya (Persero) with and without the VAT Withholding System.

            The results of this study indicate that the implementation of the VAT Withholding System has led to a decline in the liquidity and profitability of PT Hutama Karya (Persero). The Wilcoxon Signed Rank Test also shows a significant difference in financial performance between the conditions with and without the VAT Withholding System (H0 is rejected). In response, the company has made efforts to control project margins due to the impact of the VAT Withholding System, as well as evaluating its tax management procedures and conducting a regulatory review of the tax laws related to the VAT Withholding System for the government.

Kata Kunci : Pajak Pertambahan Nilai, Wajib Pungut, Profitabilitas dan Likuiditas

  1. S2-2025-510374-abstract.pdf  
  2. S2-2025-510374-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-510374-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-510374-title.pdf