Tinjauan Kritis Keamanan Manusia dan Konflik dalam Darurat Sampah Jogja
Ilham Agustian Candra, Dody Wibowo, M.A., PhD.
2025 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional
Masalah pengelolaan sampah menjadi sorotan utama di berbagai negara karena pada era modern ini pertumbuhan sampah diproyeksikan akan selalu meningkat setiap tahunnya. Kompleksitas masalah pengelolaan sampah di Indonesia ditandai dengan menjadi kontributor sampah plastik nomor dua di dunia, tindakan pembuangan sampah ke laut, dan cakupan pengelolaan sampah yang tidak menyeluruh. Salah satu masalah pengelolaan sampah di Indonesia yang sempat menjadi pusat perhatian terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang kemudian dikenal dengan istilah “Darurat Sampah Jogja.” Hal ini telah telah memunculkan berbagai dampak negatif pada masyarakat Kota Yogyakarta sekaligus mengakibatkan pengelolaan sampah yang semakin buruk. Situasi ini merupakan ancaman serius terhadap pemenuhan keamanan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dampak situasi Darurat Sampah Jogja terhadap pemenuhan keamanan manusia, khususnya keamanan lingkungan, dan konflik pada masyarakat Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Yogyakarta dengan menggunakan metode kualitatif, di mana pengumpulan data dilakukan melalui teknik purposive sampling dan snowball sampling. Terdapat dua temuan dalam penelitian ini. Pertama, keamanan lingkungan terancam karena Darurat Sampah Jogja menghambat pemenuhan tiga dimensi keamanan manusia, yaitu freedom from fear, freedom from want, dan freedom to live in dignity. Kedua, konflik dapat terjadi karena Darurat Sampah Jogja memuat sebuah perubahan pola pengelolaan sampah oleh pemerintah daerah, yang berdampak pada kelangkaan infrastruktur pengelolaan sampah dan menciptakan perbedaan cara pengelolaan sampah di antara masyarakat, sehingga memicu terjadinya konflik, baik vertikal maupun horizontal.
The waste management problem has become a major concern in various countries, as in the modern era, the growth of waste is projected to increase annually. The complexity of waste management problems in Indonesia is marked by the country being the world's second-largest contributor to plastic waste, the prevalence of waste disposal into the sea, and the incomplete coverage of waste management. One of the waste management problems in Indonesia that has attracted attention occurred in the Special Region of Yogyakarta (DIY), commonly referred to as the "Jogja Waste Emergency." This situation has triggered various negative impacts on the community in Yogyakarta City while exacerbating waste management challenges. This scenario poses a serious threat to the fulfilment of human security. The objective of this study is to analyze the impact of the Jogja Waste Emergency situation on the fulfilment of human security, particularly environmental security, and conflict of the residents of Yogyakarta City. The research was conducted in Yogyakarta City using qualitative methods, with data collection carried out through purposive sampling and snowball sampling techniques. There are two key findings from this study. First, environmental security is under threat because the Jogja Waste Emergency hampers the fulfilment of three dimensions of human security: freedom from fear, freedom from want, and freedom to live in dignity. Second, the conflict can occur because the Jogja Waste Emergency contains a change in the pattern of waste management by the local government, which has an impact on the scarcity of waste management infrastructure and creates differences in the way waste is managed among the community, thus triggering conflict, both vertical and horizontal.
Kata Kunci : Darurat Sampah Jogja, keamanan lingkungan, konflik, kebutuhan dasar manusia, Kota Yogyakarta