Identifikasi Morfologi Kota Dan Urban Sprawl Di Kabupaten Demak
NAJMA AYU KUSUMA DEWI, Dr. Iswari Nur Hidayati, S.Si., M.Sc.
2025 | Skripsi | KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH
Setiap kota memiliki karakteristik morfologi yang unik yang tercermin melalui pola tata ruang, struktur arsitektur, dan perubahan penggunaan lahan, yang sering kali menunjukkan indikasi urban sprawl akibat keterbatasan lahan di pusat kota serta faktor transportasi dan infrastruktur. Di kawasan metropolitan Kota Semarang, pertumbuhan penduduk yang pesat memicu ekspansi wilayah ke Kabupaten Demak, menciptakan transformasi wilayah yang tidak merata namun signifikan di sepanjang koridor penghubung kota dan desa. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Mengidentifikasi karakteristik morfologi kota di Kabupaten Demak, (2) Mengidentifikasi arah dan pola perkembangan wilayah di Kabupaten Demak, (3) Mengidentifikasi tipologi urban sprawl di Kabupaten Demak. Penelitian ini menggunakan interpretasi digital melalui klasifikasi multispektral dengan metode Maximum Likelihood Classification (MLC) untuk mendeteksi perubahan lahan, serta analisis SIG dan Shannon’s Entropy untuk mengkaji pola, arah pertumbuhan wilayah, dan urban sprawl secara spasial dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi morfologi Kota Demak (2018–2024) meliputi konversi lahan non-terbangun menjadi permukiman, perdagangan, dan industri, dengan pertumbuhan signifikan di Kuadran I dan II berkat akses transportasi dan infrastruktur, Kuadran IV berkembang di pesisir karena pembangunan tanggul laut, sementara Kuadran III stagnan akibat kebijakan perlindungan lahan basah. Tingkat urban sprawl bervariasi, dengan sprawl tinggi di Mranggen, sedang di Sayung, Demak, Wonosalam, dan Guntur, serta rendah di kecamatan lain yang mengikuti tata ruang
Every city has a unique morphological characteristic reflected through spatial patterns, architectural structures, and land use changes, often indicating urban sprawl due to limited land in the city center, as well as transportation and infrastructure factors. In the metropolitan area of Semarang, rapid population growth has triggered the region's expansion into Demak Regency, resulting in a significant but uneven transformation along the city-village connecting corridors. The objectives ofthis study are: (1) To identify the morphological characteristics of the city in Demak Regency, (2) To identify the direction and pattern of regional development in Demak Regency, (3) To identify the typology of urban sprawl in Demak Regency. This study employs digital interpretation using multispectral classification with the Maximum Likelihood Classification (MLC) method to detect land-use changes, along with GIS analysis and Shannon's Entropy to examine spatial and quantitative patterns, growth directions, and urban sprawl. The results indicate that the morphological transformation of Demak Regency (2018–2024) involves the conversion of non-built-up land into residential, commercial, and industrial areas, with significant growth in Quadrants I and II due to transportation access and infrastructure, while Quadrant IV expanded along the coast due to seawall construction, and Quadrant III stagnated due to wetland protection policies. The degree of urban sprawl varies, with high sprawl in Mranggen, moderate sprawl in Sayung, Demak, Wonosalam, and Guntur, and low sprawl in other subdistricts adhering to spatial planning.
Kata Kunci : morfologi, urban sprawl, maximum likelihood, skoring,morphology, urban sprawl, maximum likelihood, scoring