Analisis Hubungan Ketahanan Pangan Dan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 - 2022
ADANNINGGAR REA WIBAWANTY, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc.
2025 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) adalah serangkaian tujuann untuk membawa perubahan positif bagi lingkungan dan manusia di seluruh dunia. Kemiskinan merupakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang pertama, dan ketahanan pangan merupakan tujuan yang kedua. Kemiskinan seringkali menjadi penyebab utama mengapa suatu masyarakat tidak dapat memperoleh pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi ketahanan pangan dan kemiskinan secara spasial di Provinsi Jawa Tengah sebelum dan selama pandemic Covid-19, serta menganalisis hubungan ketahanan pangan dan kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa analisis deskriptif kuantitatif menggunakan data sekunder. Ketahanan pangan dihitung dengan analisis Indeks Ketahanan Pangan (IKP) sedangkan tingkat kemiskinan dihitung dengan presentase penduduk miskin. Klasifikasi wilayah digunakan untuk mengetahui kondisi ketahanan pangan dan kemiskinan secara spasial, uji korelasi Spearman Rank dilakukan untuk mengetahui hubungan ketahanan pangan dan kemiskinan, serta uji T-Test digunakan untuk mengetahui perbedaan kondisi ketahanan pangan dan kemiskinan sebelum dan selama pandemi Covid-19. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan kondisi ketahanan pangan di Jawa IKP dari tahun 2018 hingga 2022 dengan rata-rata sebesar 82,82 dan peningkatan dan penurunan tingkat kemiskinan dari tahun 201 8 hingga 2022 dengan rata-rata 10,86 persen. Seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah termasuk dalam kelompok IKP “Sangat Tahan” serta 12 kabupaten/kota termasuk dalam kelompok “Tidak Miskin” dan 23 kabupaten termasuk dalam kelompok “Miskin”. Berdasarkan uji korelasi Spearman Rank menunjukkan hubungan yang signifikan, berkekuatan rendah, dan arah hubungan negatif antara ketahanan pangan dan kemiskinan di Jawa Tengah. Artinya, meningkatnya IKP diikuti pula oleh menurunnya tingkat kemiskinan. Hasil uji T-Test menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata IKP sebelum pandemi dan selama pandemi yang meningkat sehingga tidak terlalu terdampak oleh pandemic Covid-19. Tingkat kemiskinan memiliki perbedaan sebelum pandemi dan selama pandemi yang meningkat sehingga sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.
The Sustainable Development Goals (SDGs) are a set of goals to bring positive change to the environment and people around the world. Poverty is the first Sustainable Development Goal, and food security is the second. Poverty is often the main reason why a community cannot obtain food. This study aims to analyze the spatial conditions of food security and poverty in Central Java Province before and during the Covid-19 pandemic, and analyze the relationship between food security and poverty in Central Java Province. The method used in this research is quantitative descriptive analysis using secondary data. Food security is calculated by analyzing the Food Security Index (IKP) while the poverty rate is calculated by the percentage of poor people. Regional classification was used to determine the spatial conditions of food security and poverty, the Spearman Rank correlation test was conducted to determine the relationship between food security and poverty, and the T-Test test was used to determine differences in food security and poverty conditions before and during the Covid-19 pandemic.
The results of this study show an increase in food security conditions in Java IKP from 2018 to 2022 with an average of 82.82 and a decrease and increase in the poverty rate from 2018 to 2022 with an average of 10.86 percent. All districts/cities in Central Java are included in the “Very Resistant” IKP group and 12 districts/cities are included in the “Not Poor” group and 23 districts are included in the “Poor” group. The Spearman Rank correlation test shows a significant, low-strength, and negative relationship between food security and poverty in Central Java. This means that an increase in the IKP is followed by a decrease in the poverty rate. The T-Test results show that there is a difference in the average IKP before the pandemic and during the pandemic, which has increased so that it is not too affected by the Covid-19 pandemic. The poverty rate has a difference before the pandemic and during the pandemic which increases so that it is greatly affected by the Covid-19 pandemic.
Kata Kunci : ketahanan pangan, kemiskinan, pandemi Covid-19, Spearman Rank, T-Test, food security, poverty, Covid-19 pandemic, Spearman Rank, T-Test