Pengaruh Inokulasi Bakteri Lactobacillus fermentum Terhadap Kualitas Fermentasi Haylage Rumput Blembem (Ischaemum sp.)
Apsananda Putri, Ir. Dimas Hand Vidya Paradhipta, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPP.
2025 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bakteri asam laktat heterofermentatif (L. fermentum) strain BN21 terhadap kualitas kimia, karakteristik fermentasi, dan fisik haylage rumput blembem (Ischaemum sp.). Rumput blembem dipanen pada umur 45 hari, kemudian dikeringkan di dalam rumah dome selama 5 hari hingga kandungan airnya mencapai 40%, kemudian dicacah dengan ukuran 3 - 5 cm sebanyak 40 kg. Seluruh rumput blembem yang telah dicacah kemudian diberi penambahan air sebanyak 8 kg untuk mencapai kandungan air sekitar 50%. Rumput blembem yang telah diberi penambahan air dibagi menjadi dua perlakuan, yaitu kontrol (CTR) dan L. fermentum pada 1 x 10^5 cfu/g (LFE). Haylage dengan masing-masing perlakuan menggunakan 4 ulangan, dimana masing-masing ulangan ditampung dalam mini-silo berupa ember sebanyak 5 kg dan difermentasi selama 28 hari. Setelah silo dibuka, haylage disampling sebanyak 200 g untuk analisis laboratorium. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan LFE menghasilkan kandungan bahan organik (P<0>acid detergent fiber (P<0>haylage. Sementara itu komposisi kimia lainnya tidak dipengaruhi oleh penambahan inokulan. Pada karakteristik fermentasi, penambahan inokulan tidak berpengaruh pada pH, amonia, dan asam laktat dari haylage. Pada penampakan fisik, penambahan L. fermentum tidak dapat meningkatkan kualitas fisik pada haylage. Pada penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan L. fermentum belum mampu mengurangi kehilangan nutrien, belum mampu meningkatkan kualitas kimia fermentasi, dan belum mampu meningkatkan kualitas fisik haylage.
This research aims to determine the effect of using heterofermentative (L. fermentum) strain BN21 on the chemical haylage of blembem grass (Ischaemum sp.). Blembem grass was harvested at the age of 45 days, dried in the dome for 5 days, and then chopped into 3 - 5 cm pieces for 40 kg. All chopped grass was applied with additional 8 kg of water to reach a water content of around 50%. Blembem grass was divided into two treatments, consisting of control (CTR) and L. fermentum at 1 x 10^5 cfu/g (LFE). Haylage with each treatment was used 4 replications. where each replication was accommodated in a mini-silo in the form of 5 kg bucket and fermented for 28 days. After the silo was opened, 200 g of haylage was sampled for laboratory analysis. The result of this study showed that LFE treatment produced lower organic matter content (P<0>L. fermentum was able use to reduce the texture of haylage slimy. This research conclude that, the use of L. fermentum as an additive was not able to improve the chemical and fermentation quality, but was not able to improve the texture of haylage.
Kata Kunci : Fermentasi, Haylage, Ischaemum sp., L. fermentum