Laporkan Masalah

Pengembangan Desa Wisata Di Kabupaten Tapanuli Tengah

DESTRIANA PASARIBU, Dr. rer.pol. Dyah Widyastuti, S.T., M.CP.

2025 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH

Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki slogan “Negeri Wisata Sejuta Pesona” yang menjadi pertanda akan kekayaan potensi wisatanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan klasifikasi desa wisata, permasalahan, serta merumuskan saran pengembangan desa wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Meskipun penetapan desa wisata telah dilakukan lebih dari empat tahun, namun pengembangan yang optimal belum tercapai. Hal ini disebabkan oleh ketidakpaduan antara potensi dan permasalahan serta strategi pengembangan yang diterapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik deskriptif dan skoring. Fokus analisis adalah mengkaji potensi tiap desa wisata guna merumuskan saran pengembangan setiap desa wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi utama desa wisata didominasi oleh kekayaan atraksi alam, dengan Desa Barambang, Desa Sibintang, dan Desa Kedai Gedang menjadi desa dengan potensi paling unggul dari kedua belas desa. Tantangan utama dalam pengembangan meliputi keterbatasan fasilitas pendukung (amenitas) dan pengelolaan atraksi wisata yang belum optimal dengan Desa Aloban Bair, Muara Nauli, dan Madani menjadi desa dengan skor terendah dan termasuk Desa Wisata Pemula. Diperlukan strategi yang spesifik dan sesuai dengan karakteristik masing-masing desa, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat lokal, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan program pengembangan yang berkelanjutan. Saran pengembangan mencakup peningkatan infrastruktur, penyediaan fasilitas akomodasi berbasis masyarakat, serta pengembangan atraksi yang lebih terstruktur

Central Tapanuli Regency has the slogan "Tourism Country with a Million Charms" which is a sign of its rich tourism potential. This research aims to identify the potential and classification of tourist villages, problems, and formulate suggestions for developing tourist villages in Central Tapanuli Regency, North Sumatra. Even though the establishment of a tourist village has been carried out for more than four years, optimal development has not been achieved. This is caused by a mismatch between potentials and problems as well as the development strategies implemented. This research uses a qualitative approach with descriptive and scoring techniques. The focus of the analysis is to examine the potential of each tourist village in order to formulate recommendations for the development of each tourist village. The research results show that the main potential of tourist villages is dominated by the wealth of natural attractions, with Barambang Village, Sibintang Village and Kedai Gedang Village being the villages with the most superior potential of the twelve villages. The main challenges in development include limited supporting facilities (amenities) and management of tourist attractions that is not yet optimal, with the villages of Aloban Bair, Muara Nauli and Madani being the villages with the lowest scores and included as Beginner Tourism Villages. Specificstrategies are needed that are appropriate to the characteristics of each village, collaboration between the government, local communities and other stakeholders tocreate a sustainable development program. Development suggestions include improving infrastructure, providing community-based accommodation facilities, and developing more structured attractions.

Kata Kunci : atraksi, desa wisata, pengembangan, potensi wisata, Tapanuli Tengah, attractions, tourist villages, development, tourism potential, Central Tapanuli

  1. S1-2025-456510-abstract.pdf  
  2. S1-2025-456510-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-456510-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-456510-title.pdf