Wong Jenenge Sosial ki Yawes Golek Pahala Wae: Personhood dan Praktik Kerja-kerja Perawatan Kader Kesehatan

Chusna Cahya Marhaeni, Dr. Elan Ardri Lazuardi, S.Ant., M.A.

2025 | Tesis | S2 Antropologi

Kerja-kerja perawatan oleh kader kesehatan memiliki peran penting dalam upaya kesehatan berbasis masyarakat. Peran ini didominasi oleh perempuan, khususnya ibu rumah tangga, tetapi jumlah perempuan yang mau terlibat dalam peran ini semakin menurun Ini memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana pemahaman mengenai perawatan di masyarakat memengaruhi kerja-kerja perawatan yang dilakukan kader kesehatan? Mengapa kerja-kerja perawatan seringkali hanya dilaksanakan oleh perempuan? Dan mengapa, meskipun menghadapi tantangan besar, para perempuan kader kesehatan terus terlibat dalam kerja-kerja perawatan?

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana konsep perawatan di masyarakat memengaruhi kerja-kerja perawatan kader kesehatan, alasan-alasan kerja ini sebagian besar dilakukan oleh perempuan, dan faktor-faktor yang membuat mereka terus terlibat dalam peran tersebut. Studi ini dilakukan melalui pendekatan etnografi di Kampung Singa, Yogyakarta, dari Februari hingga Juli 2024. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan terhadap enam informan kunci yang merupakan kader kesehatan aktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma gender yang berlaku mengonstruksi kerja perawatan sebagai kewajiban perempuan, sehingga praktik ini dipandang sebagai bagian dari identitas sosial mereka. Namun, keterlibatan mereka juga didorong oleh pemaknaan pribadi terhadap kerja perawatan sebagai bagian dari personhood mereka. Melalui kerja ini, mereka menegosiasikan peran sosial, memperluas jaringan sosial, serta menemukan makna baru dalam kehidupan. Meskipun tidak memperoleh kompensasi ekonomi, kader kesehatan tetap menjalankan peran ini karena kerja perawatan memberikan mereka ruang untuk mengartikulasikan identitas dan nilai mereka di komunitas. Penelitian ini menekankan pentingnya pengakuan terhadap kerja perawatan sebagai bagian dari identitas sosial dan personal, serta perlunya strategi untuk menjamin keberlanjutannya dalam sistem kesehatan berbasis komunitas.

Community health workers play a crucial role in community-based health efforts. This role is predominantly undertaken by women, particularly housewives, but the number of women willing to engage in this work is decreasing. This raises questions about how societal understandings of care influence the care work carried out by community health workers, why this work is primarily performed by women, and why, despite significant challenges, these women continue to engage in care work.

This study aims to understand how the concept of care in the community shapes the work of community health workers, the reasons why this work is largely carried out by women, and the factors that drive their continued engagement. Conducted through an ethnographic approach in Kampung Singa, Yogyakarta, from February to July 2024, this research collected data through in-depth interviews and participant observation with six key informants who are active community health workers.

The findings indicate that prevailing gender norms construct care work as a female obligation, making it an inherent part of their social identity. However, their involvement is also driven by personal interpretations of care work as an extension of their personhood. Through this work, they negotiate social roles, expand their social networks, and find new meaning in life. Despite the lack of financial compensation, community health workers persist because care work provides them with a space to articulate their identity and values within the community. This study highlights the importance of recognizing care work as an integral part of both social and personal identity and emphasizes the need for strategies to ensure its sustainability within community-based health systems.

Kata Kunci : dinamika, identitas, kader kesehatan, kerja perawatan, personhood