KARAKTERISTIK KOMPONEN BUTIR ENDAPAN JATUHAN PIROKLASTIK (RJP2), GUNUNG RAUNG PROVINSI JAWA TIMUR
Sihol Marito, Dr. Ir. Haryo Edi Wibowo, S.T., M.Sc. ; Prof. Dr. Ir. Agung Harijoko, S.T., M.Eng., IPM.
2025 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI
Gunung
Raung merupakan salah satu gunung api strato berumur Kuarter yang masih aktif
dan terletak di Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Jember, serta Lumajang, Provinsi
Jawa Timur. Morfologi kaldera mengindikasikan sejarah
erupsi eksplosif Gunung Raung yang menghasilkan endapan jatuhan
piroklastik, salah satunya Rjp2 berupa skoria berwarna abu-abu berukuran
pasir-lapili dengan ketebalan 10-30 cm yang tersebar di sekeliling lereng
Gunung Raung dan Gunung Gadung. Endapan Jatuhan Skoria (Scoria Fall) di selatan
Gunung Raung terbagi menjadi 4 layer,
yaitu Scoria Fall (SF) 1-4 dengan SF1 sebagai layer terbawah dan SF 4 sebagai layer teratas.
Penelitian berfokus pada fragmen skoria dari SF 2 dan SF 3 yang berada di site
RNG 51 dan RNG 38. Pengambilan sampel penelitian berada di lereng selatan
Gunung Raung dengan jarak sekitar 11-12 km dari pusat erupsi. Analisis yang
dilakukan meliputi granulometri, komponentri, densitas, dan petrografi.
Analisis granulometri menunjukkan perbedaan distribusi ukuran butir phi -4, -3,
-2, -1, 0 pada sampel RNG 51 dan RNG 38 serta menginterpretasikan mekanisme
pengendapan piroklastik berdasarkan jarak dari sumber erupsi. Hasil analisis
komponentri dan densitas menunjukkan bahwa sampel endapan SF dibagi menjadi lima varian, yaitu
Skoria Hitam, Skoria
Cokelat, Skoria Kemerahan, Litik Segar, dan Litik Lapuk dengan nilai
densitasnya menentukan jarak material tertransportasi dan akhirnya mengendap.
Analisis petrografi dilakukan pada 4 varian komponen berupa Skoria Hitam,
Skoria Cokelat, Skoria Kemerahan, dan Litik Segar. Analisis ini dilakukan untuk
menunjukkan tingkat kristalinitas pada sampel skoria dan komposisi variasi
sampel yang terdiri dari komponen mineral dan
non-mineral. Karakteristik komponen
butir endapan jatuhan
piroklastik (RJP2) yang diperoleh dari ke-empat analisis
menunjukkan pola distribusi ukuran butir dan adanya variasi proporsi komponen pada
lapisan SF 2 dan SF 3.
Mount
Raung, a Quaternary stratovolcano, remains active and is located in Banyuwangi,
Bondowoso, Jember, and Lumajang Regencies, East Java Province. The caldera
morphology indicates an explosive eruption history, producing pyroclastic fall deposits, including RJP2, characterized by grey scoria
fragments of sand-lapilli size
with thicknesses ranging from 10-30 cm. These deposits are distributed around
the slopes of Mount Raung and Mount Gadung. The scoria fall deposits on the southern
flank of Mount Raung are divided into four layers: Scoria Fall (SF) 1-4, with SF1 as
the lowest layer and SF4 as the uppermost. This study focuses on scoria fragments from SF2 and SF3, located
at sites RNG51
and RNG38. Samples were
collected from the southern slope of Mount Raung, approximately 11-12 km from
the eruption center. The analyses included granulometry, componentry, density,
and petrography.Granulometric analysis revealed variations in grain size distribution (phi -4, -3, -2, -1, 0) between samples RNG51 and RNG38
and provided insights into the pyroclastic deposition mechanisms based on
distance from the eruption source. Componentry and density analysis classified
the SF deposit samples into five variants: Black Scoria,
Brown Scoria, Reddish
Scoria, Fresh Lithic,
and Weathered Lithic. The
density values of these components determined the transportation distance and
deposition pattern of the materials. Petrographic analysis focused on four
variants: Black Scoria, Brown Scoria, Reddish Scoria, and Fresh Lithic. This
analysis aimed to identify the crystallinity levels and the mineralogical and
non- mineralogical composition of the scoria samples. The characteristics of
the pyroclastic fall deposits (RJP2), derived from these four analyses,
revealed grain size distribution patterns and variations in the proportions of
components in SF2 and SF3 layers.
Kata Kunci : G. Raung, distribusi ukuran butir, mekanisme pengendapan, vulkanologi