Kajian Kerentanan dan Pengaruh Air Laut Terhadap Air Tanah di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat
Vito Charly, Prof. Dr.rer.nat. Ir. Heru Hendrayana, IPU.
2025 | Tesis | S2 Teknik Geologi
Kawasan Kota Padang
memiliki dinamika pertumbuhan
yang cukup pesat ditandai dengan
berkembangnya pusat-pusat permukiman, perkotaan, sentra perdagangan, dan aktivitas
wisata bahari. Pertumbuhan penduduk dan pesatnya pembangunan di Kota
Padang ini menyebabkan kebutuhan akan air bersih menjadi meningkat. Pengambilan air tanah secara berlebihan dapat
menimbulkan dampak negatif diantaranya : penurunan muka air tanah sehingga
dapat memicu terjadinya intrusi air laut. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis kondisi hidrogeologi, mengetahui zona kerentanan air tanah
terhadap intrusi air laut, serta mengetahui tingkat pengaruh air laut terhadap
air tanah di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan berupa
pengamatan kondisi hidrogeologi, analisis metode GALDIT, dan analisis
geindikator. Kondisi
hidrogeologi daerah penelitian memiliki pola dan arah aliran air tanah yang mengalir dari timur menuju barat yang
mengarah ke samudera hindia. Kerentanan air tanah pada daerah
penelitian terbagi menjadi dua, yaitu : zona kerentanan rendah dan zona
kerentanan sedang. Hasil analisis berdasarkan geoindikator menunjukkan bahwa
sampel SG13 dan SG15 yang terletak di
bagian barat daya daerah penelitian mengalami intrusi air laut. Hal ini ditunjukkan
berdasarkan peningkatan konsentrasi Cl, dimana kedua sampel tersebut tergolong brackish
dan brackish-salt, nilai TDS dan DHL menunjukkan kedua sampel tersebut
tergolong air payau dan air agak payau serta berdasarkan pengeplotan grafik Cl
vs DHL termasuk kedalam zona intrusi air laut. Berdasarkan 4 parameter tersebut
yang merupakan parameter utama dalam penentuan intrusi air laut, dapat
disimpulkan bahwa sampel SG13 dan SG15 mengalami intrusi air laut. Faktor yang
menyebabkan terjadinya intrusi air laut ini, yaitu pengambilan air tanah yang
cukup besar didaerah tersebut sehingga terjadi penurunan tekanan air tawar yang
memungkinkan air laut meresap kedalam akuifer yang berada di wilayah pesisir. Selain
itu, dikarenakan daerah ini terletak di muara sungai yang terpengaruh oleh
pasang surut air laut, sehingga saat kondisi pasang tekanan hidrostatis air
laut meningkat yang dapat mendorong air asin masuk lebih jauh kedalam akuifer
terutama pada wilayah pesisir.
The coastal area of Padang City has experienced significant growth, which the development of residential centers, urban areas, trade hubs, and marine tourism activities has marked. The increasing population and rapid development in Padang City have led to a growing demand for clean water. Excessive groundwater extraction can result in negative impacts, including declining groundwater levels, which may trigger seawater intrusion. This study aims to analyze the hydrogeological conditions, determine the groundwater vulnerability zones to seawater intrusion, and assess the extent of seawater influence on groundwater in the study area. The methods used include hydrogeological observation, the GALDIT method analysis, and geoindicators analysis. The hydrogeological conditions of the study area indicate a flow pattern where groundwater moves from east to west towards the Indian Ocean. Groundwater vulnerability in the study area is divided into two zones: low vulnerability and moderate vulnerability. The analysis based on geoindicators shows that samples SG13 and SG15, located in the southwestern part of the study area, have experienced seawater intrusion. This is indicated by increased chloride (Cl) concentrations, where both samples are classified as brackish and brackish-salt. The total dissolved solids (TDS) and electrical conductivity (DHL) values indicate that the samples are categorized as brackish and slightly brackish water. The Cl vs. DHL plot also confirms that SG13 and SG15 fall within the seawater intrusion zone. Based on these four key parameters, which are critical in determining seawater intrusion, it can be concluded that samples SG13 and SG15 have been affected by seawater intrusion. The primary factor causing this intrusion is the significant groundwater extraction in the area, leading to a reduction in freshwater pressure that allows seawater to infiltrate the coastal aquifers. Furthermore, the area’s location at a river estuary influenced by tidal fluctuations increases hydrostatic seawater pressure during high tides, pushing saline water further into the aquifers, particularly in coastal regions.
Kata Kunci : air tanah, intrusi air laut, GALDIT, geoindikator