MIKROPROPAGASI ANGGREK ENDEMIK JAWA TIMUR Paphiopedilum glaucophyllum J.J. Smith SEBAGAI UPAYA PENYELAMATAN BIODIVERSITAS

Yusril Ihza Farhan Wijaya, Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc.

2025 | Tesis | S2 Biologi

Paphiopedilum glaucophyllum J.J. Smith adalah anggrek endemik Jawa Timur yang memiliki keunikan labellum bunga yang menyerupai lady’s slipper atau kantong. Penurunan jumlah di alam disebabkan oleh pengambilan secara  ilegal. P. glaucophyllum dikategorikan oleh CITES sebagai spesies terancam punah. Mikropropagasi dapat dilakukan melalui induksi tunas sebagai usaha konservasi. Pembentukan tunas diregulasi oleh gen homolog homeobox Shoot Apical Meristem (SAM) pada anggrek seperti POH1. Karakterisasi gen POH1 homolog pada anggrek P. glaucophyllum belum pernah dilakukan sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh metode propagasi in vitro yang efektif pada P. glaucophyllum dengan perawatan pertumbuhan melalui subkultur planlet dengan penambahan bahan organik Pisang Ambon Lumut (PAL) dan fotoperiodesitas, induksi pembentukan tunas serta isolasi dan karakterisasi gen homeobox homolog pada P. glaucophyllum menggunakan primer POH1. Metode yang digunakan dalam penelitian meliputi 1) optimasi subkultur planlet P. glaucophyllum dengan penambahan PAL (0, 20, 50, dan 100 g/L) dan fotoperiodesitas 24 jam terang (1224 lux), 8 jam terang (1224 lux) : 16 jam gelap (4 lux), dan 24 jam gelap (4 lux). 2) Induksi pertumbuhan tunas apikal menggunakan ZPT TDZ (0, 0,5, 1, dan 1,5 mg/L) dan NAA (0, 1, 2, dan 3 mg/L) tunggal maupun kombinasi. 3) Karakterisasi gen POH1 homolog pada P. glaucophyllum. Hasil dari penelitian ini diperoleh: 1) Penambahan PAL 100 g/L pada kondisi fotoperiodesitas 24 jam gelap (4 lux)  berpengaruh pada penambahan pertambahan tinggi P. glaucophyllum. 2) Induksi tunas menggunakan eksplan nodus dengan medium ½ MS dengan penambahan TDZ dan NAA T0,5N2 memberikan hasil persentase jumlah tunas tertinggi mencapai 2 eksplan (66,67%). 3) Karakter gen POH1 homolog pada P. glaucophyllum pada level asam amino menunjukan motif protein KNOX1 yang merupakan gen dalam pembentukan SAM.

Paphiopedilum glaucophyllum J.J. Smith is an endemic orchid of East Java with a unique flower labellum resembling a lady's slipper or pouch. The decline in numbers is caused by illegal collection. P. glaucophyllum is categorized by CITES as a threatened species. Micropropagation can be done through shoot induction as a conservation effort. Bud formation is regulated by homologous Shoot Apical Meristem (SAM) homeobox genes in orchids such as POH1. Characterization of the homologous POH1 gene in orchid P. glaucophyllum has never been done before. The aim of this study was to obtain an effective in vitro propagation method in P. glaucophyllum by growth treatment through the subculture of planlets with the addition of organic matter moss ambon banana (MAB) and photoperiodism, induction of shoot formation and isolation and characterization of homeobox homologous genes in P. glaucophyllum using POH1 primers. The methods used in the study included 1) subculture optimization of P. glaucophyllum planlets with the addition of MAB (0, 20, 50, and 100 g/L) and photoperiodism of 24 h light (1224 lux), 8 h light (1224 lux): 16 h dark (4 lux), and 24 h dark (4 lux). 2) Induction of apical bud growth using TDZ (0, 0.5, 1, and 1.5 mg/L) and NAA (0, 1, 2, and 3 mg/L) alone or in combination. 3) Characterisation of the homologous POH1 gene in P. glaucophyllum. The results of this study obtained: 1) The addition of MAB 100 g/L in photoperiodism conditions 24 hours dark (4 lux) affects the addition of P. glaucophyllum height increase. 2) Shoot induction using node explants with ½ MS medium with the addition of TDZ and NAA T0,5N2 gave the highest percentage of shoots reaching 2 explants (66.67%). 3) The character of the homologous POH1 gene in P. glaucophyllum at the amino acid level shows the KNOX1 protein motif which is a gene in the formation of SAM.

Kata Kunci : Kata kunci : Fotoperiodesitas, POH1, P. glaucophyllum, Tunas, ZPT