Identifikasi Sebaran Zona Mineralisasi Emas Menggunakan Data VLF-EM di Desa Durensari, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
Rayana Kusuma Basuki, Drs. Imam Suyanto, M.Si. ; Dr.rer.nat. Sintia Windhi Niasari, M.Eng.
2025 | Skripsi | GEOFISIKA
Kecamatan
Bagelen merupakan salah satu daerah prospek mineralisasi emas yang merupakan
hasil aktivitas vulkanisme pada daerah Pegunungan Kulonprogo kala Oligosen-Miosen.
Pengamatan geologi menunjukkan adanya alterasi dan potensi mineralisasi emas
dengan tipe endapan epitermal, didukung dengan keberadaan tambang emas tradisional.
Metode Very Low Frequency - Electromagnetic (VLF-EM) merupakan
metode dengan parameter fisis kelistrikan batuan yang dapat mengidentifikasi
benda konduktif di bawah permukaan. Metode ini dilakukan untuk menyelidiki
sebaran zona mineralisasi emas pada daerah penelitian dengan data geologi
permukaan sebagai data pendukung.
Akuisisi
data mencakup lima lintasan dengan azimuth 90?. Instrumen akuisisi yang
digunakan adalah T-VLF BRGM dengan sumber gelombang elektromagnetik dari stasiun
North West Cape (NWC) di Australia dengan frekuensi 19.800 Hz. Pengolahan data
menghasilkan nilai Rapat Arus Ekuivalen (RAE) yang divisualisasikan secara 2D
dan 3D. Interpretasi zona mineralisasi emas mengacu pada nilai RAE tinggi,
didukung adanya singkapan alterasi dan tambang tradisional di permukaan. Zona
mineralisasi emas berorientasi utara-selatan di bagian tengah daerah penelitian,
menerus dari lintasan 3 hingga lintasan 4, dengan kedalaman hingga 63 m dari
permukaan. Zona mineralisasi lain ditemukan di bagian barat dan timur daerah penelitian
dengan volume kecil.
Bagelen Subdistrict is a promising area for gold mineralization,
resulting from volcanic activity in the Kulonprogo Mountains during the
Oligocene-Miocene period. Geological observations reveal alteration and the
potential for gold mineralization of the epithermal deposit type, supported by
the existence of traditional gold mines in the area. Very Low Frequency -
Electromagnetic (VLF-EM) method, which utilizes the electrical properties of
rocks, was employed to identify conductive subsurface objects. This method was
used to investigate the distribution of gold mineralization zones in the study
area, supported by surface geological data.
Data acquisition consisted of five lines with an azimuth of 90°. The
T-VLF BRGM instrument was used, with an electromagnetic wave source from the
North West Cape (NWC) station in Australia operating at a frequency of 19,800
Hz. Data processing produced Equivalent Current Density (ECD) values,
visualized in 2D and 3D models. The interpretation of gold mineralization zones
is based on high ECD values, corroborated by the presence of surface alteration
outcrops and artisanal gold mine. The primary gold mineralization zone is
located in the central part of the study area, extending from north to south,
spanning from line 3 to line 4, with a depth of up to 63 meters below the
surface. Additional mineralized zones are identified in the
western and eastern parts of the study area with small volume.
Kata Kunci : mineralisasi emas, very low frequency, zona konduktif, rapat arus ekuivalen