Kajian Kerentanan Air Tanah Terhadap Air Laut Di Kecamatan Banyuwangi Dan Sekitarnya, Provinsi Jawa Timur
Putritansy Neysa, Prof. Dr. rer. nat. Ir. Heru Hendrayana, IPU
2025 | Tesis | S2 Teknik Geologi
Dataran
pantai sepanjang Kecamatan Banyuwangi dan
sekitarnya terletak di ujung Pulau Jawa yang merupakan pusat penyebrangan
Pulau Jawa ke Pulau Bali serta sedang menjadi salah satu destinasi pariwisata yang sedang
diminati. Letaknya yang berada di
pesisir juga merupakan lahan bagi usaha
tambak penduduk sekitar. Pemanfaatan air tanah untuk kebutuhan industri maupun
rumah tangga meningkat seiring
berkembangnya aktivitas masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi dan kondisi
hidrogeologi Kecamatan Banyuwangi dan sekitarnya, membuat peta kerentanan air
tanah, membuat peta pengaruh air laut terhadap air tanah serta rekomendasi
perlindungan air tanah pada Kecamatan Banyuwangi dan sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan kondisi
geologi daerah penelitian tersusun atas breksi-konglomerat, tufa pasiran, tufa
breksi, pasir, dan lempung pasiran, sehingga kondisi hidrogeologi terdiri dari
akuifer bebas, akuifer semi-tertekan dan akuitard. Pola aliran air tanah mengalir dari barat ke
timur daerah penelitian menuju selat
Bali. Peta kerentanan air tanah dibuat berdasarkan perhitungan menggunakan
Metode GALDIT, didapatkan hasil bahwa daerah pesisir memiliki tingkat
kerentanan agak tinggi, sedangkan bagian barat penelitian tidak rentan. Kualitas
air tanah yang ditunjukkan dengan nilai TDS, DHL dan secara geokimia
menunjukkan daerah pesisir memiliki air payau, sehingga didapatkan peta
pengaruh air laut terhadap air tanah
menunjukkan bagian daerah pesisir atau timur daerah penelitian
menunjukkan tingkat pengaruh air laut agak tinggi, sedangkan bagian barat
penelitian tidak terpengaruh. Adanya
peta pengaruh air laut terhadap air tanah ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk rekomendasi perlindungan air tanah di daerah penelitian yaitu dengan
membuat sumur injeksi pada daerah pesisir, melakukan pengecekan salinitas air
secara berkala serta menjaga zona imbuhan air tanah.
The coastal
area along Banyuwangi District and its surroundings, located at the end of Java
Island, serves as a gateway between Java and Bali and is currently a popular tourist
destination. Its coastal location also provides land for fishponds used by
local residents. The utilization of groundwater for industrial and household
needs has increased with the growing activities of the community. This research
aims to determine the geological and hydrogeological conditions of Banyuwangi
District and its surroundings, create a groundwater vulnerability map, map the
influence of seawater on groundwater, and recommend groundwater protection
measures in Banyuwangi District and its surroundings. The research results show
that the geological conditions of the study area consist of
breccia-conglomerate, sandy tuff, volcanic breccia, sand, and sandy clay,
resulting in hydrogeological conditions that include free aquifers,
semi-confined aquifers, and aquitards. The groundwater flow pattern in the
study area moves from west to east towards the Bali Strait. A groundwater
vulnerability map was created using the GALDIT method, revealing that the
coastal area has a moderately high vulnerability, while the western part of the
study area is not vulnerable. Groundwater quality, indicated by TDS, EC, and
geochemical parameters, shows that the coastal area has brackish water. The
seawater influence map on groundwater shows that the eastern part of the
coastal area has a moderate influence of seawater, while the western part is
unaffected. The seawater influence map on groundwater can be used as a basis
for recommending groundwater protection measures in the study area, such as
installing injection wells in the coastal area, regularly checking water
salinity, and maintaining the groundwater recharge zone.
Kata Kunci : Banyuwangi, Geo-indikator, Metode GALDIT, Kerentanan Air Tanah