Analisis Performa Aplikasi Augmented Reality untuk Kartu Interaktif berbasis Web dan Native Android App
RICHARD HARRYSON, Dr. Bimo Sunarfri Hantono, S.T., M.Eng.; Dr. Ir. Ahmad Nasikun, S.T., M.Sc.
2025 | Skripsi | TEKNOLOGI INFORMASI
Augmented Reality (AR)
adalah teknologi yang sedang berkembang pesat dengan kemampuan unik untuk
menggabungkan elemen dunia virtual dengan dunia nyata. Di era digital ini, AR
menawarkan cara baru dan inovatif untuk berinteraksi dengan informasi dan
lingkungan sekitar, memungkinkan integrasi data komputer seperti teks, gambar, model
3D, musik, dan video dengan dunia fisik. Prinsip utama dari teknologi AR adalah
menciptakan pengalaman interaktif yang kaya dan realistis, dimana informasi
virtual dapat ditempatkan dan diakses secara real-time di dunia nyata.
Dalam beberapa tahun terakhir, investasi di sektor AR ini dilakukan oleh
perusahaan seperti IKEA, Nike, Apple, dan BMW, menandakan potensi besar AR
dalam interaksi manusia-komputer. Teknologi AR terbagi dalam dua kategori utama
yaitu marker-based AR dan markerless AR. Marker-based AR
menggunakan penanda untuk memicu konten digital, memungkinkan aplikasi
memproyeksikan elemen virtual di atas penanda yang terdeteksi. Contohnya, melalui
penggunaan kartu interaktif, di mana pengguna dapat melihat informasi virtual yang
diproyeksikan pada kartu mereka melalui perangkat AR. Markerless AR
menggunakan sensor dan teknik visi komputer untuk menganalisis lingkungan tanpa
menggunakan penanda khusus.
Aplikasi AR bisa dibuat pada platform web dan
native. Dari segi pengguna, aplikasi native memerlukan unduhan
dan menawarkan akses luring, sedangkan aplikasi web tidak memerlukan
unduhan tetapi harus terhubung ke internet untuk diakses. Berdasarkan beberapa
penelitian sebelumnya, perbandingan antara aplikasi berbasis native dan web
menunjukkan kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga penelitian ini
dilakukan untuk menganalisis performa aplikasi AR pada kedua platform untuk
menentukan pendekatan yang tepat berdasarkan kebutuhan.
Penelitian ini mengembangkan aplikasi AR
dengan fitur marker-based tracking di platform Web App dan Native
Android App menggunakan teknologi Unity, Zappar, dan Vuforia. Pengujian
dilakukan menggunakan Snapdragon Profiler untuk mengetahui penggunaan CPU dan
memori. Hasil menunjukkan bahwa aplikasi berbasis web menurunkan
penggunaan memori sebanyak 22-36?n CPU sebesar 6-7% dibandingkan aplikasi native.
Aplikasi native menunjukkan penggunaan resources yang lebih
tinggi namun memberikan kinerja dan kecepatan eksekusi yang lebih baik.
Augmented Reality (AR) is a rapidly
evolving technology with the unique ability to combine elements of the virtual
world with the real world. In this digital era, AR offers new and innovative
ways to interact with information and the surrounding environment, allowing the
integration of computer data such as text, images, 3D models, music, and videos
with the physical world. The main principle of AR technology is to create rich
and realistic interactive experiences, where virtual information can be placed
and accessed in real-time in the real world. In recent years, investments in
the AR sector have been made by companies such as IKEA, Nike, Apple, and BMW,
indicating the great potential of AR in human-computer interaction. AR
technology is divided into two main categories: marker-based AR and markerless
AR. Marker-based AR uses markers to trigger digital content, allowing
applications to project virtual elements onto detected markers. For example,
through the use of interactive cards, users can see virtual information
projected onto their cards through AR devices. Markerless AR uses sensors and
computer vision techniques to analyze the environment without using specific
markers.
AR applications can be created on web and
native platforms. From a user perspective, native applications require downloads
and offer offline access, while web applications do not require downloads but
must be connected to the internet to be accessed. Based on previous studies,
the comparison between native and web-based applications shows the advantages
and disadvantages of each, hence this study was conducted to analyze the
performance of AR applications on both platforms to determine the appropriate approach
based on needs.
This research develops AR applications with
marker-based tracking features on the Web App and Native Android App platforms
using Unity, Zappar, and Vuforia technologies. Testing was conducted using the
Snapdragon profiler to determine CPU and memory usage. The results show that
web-based applications reduce memory usage by 22-36% and CPU usage by 6-7%
compared to native applications. Native applications show higher resource usage
but provide better performance and execution speed.
Kata Kunci : Augmented Reality, Native application, Web application, Performance, Marker-based