Evaluasi Kestabilan Lereng Portal Inlet dan Potensi Rembesan di Terowongan Pengelak Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur

Ganny Indrajid, Ir. Hendy Setiawan, S.T., M.Eng., Ph.D.. IPM.; Prof. Dr.Eng. Ir. Wahyu Wilopo, S.T., M.Eng., IPM

2025 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Daerah penelitian berlokasi pada  terowongan pengelak Bendungan Bagong, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Terowongan pengelak Bendungan Bagong memiliki panjang 480 m dengan dimensi 4 meter.  Penelitian terdahulu  meneliti  kestabilan lereng dan sistem penyangga terowongan pada masa pra konstruksi, sehingga  penelitian terkait evaluasi stabilitas lereng dan serta potensi rembesan pada masa konstruksi perlu dilakukan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemetaan geologi dan geologi teknik, pengamatan massa batuan permukaan (GSI) dan bawah permukaan (RMR), analisis beban gempa secara pseudostatik, analisis stabilitas lereng  dan potensi rembesan dengan metode Finite Elemen Method (FEM). Berdasarkan hasil analisis megaskopis survei geologi permukaan dan pengamatan corebox bawah permukaan, daerah penelitian tersusun oleh empat satuan yaitu batugamping kalkarenit, batugamping calcipulverit, batulempung, dan breksi andesit. Ditemukan juga sesar naik dengan arah N 135° E yang memotong satuan batugamping calcipulverit dan breksi andesit. Kualitas massa batuan bawah permukaan  dikelompokkan menjadi  lima kelompok yaitu batugamping calcipulverit RMR buruk (27-39), batugamping calcipulverit RMR sedang (43-57), batulempung RMR buruk (23-34), breksi andesit rmr sedang (46-58), breksi andesit RMR baik (69-81).  Lereng portal inlet berada pada kondisi stabil dengan nilai SRF  4,44 pada kondisi pembebanan statis serta 2,98 pada kondisi beban gempa. Analisis rembesan dilakukan pada tiga titik terowongan yaitu portal inlet terowongan dengan nilai water flow sebesar 2,27 x 10-6 m3/dtk, tubuh terowongan pada STA 0+200 m dengan nilai water flow sebesar 3,405 x 10-6 m3/dtk, serta outlet terowongan dengan nilai water flow sebesar 1,038 x 10-7 m3/dtk.

The research area is in the Bagong Dam diversion tunnel, Trenggalek Regency, East Java Province. The Bagong Dam circumvention tunnel is 480 m long and has a width of 4 meters. Previous research examined slope stability and tunnel support systems during the pre-construction period, so research related to evaluating slope stability and seepage potential during the construction period needs to be carried out. The research methods used in this study are geological mapping and engineering geology, surface (GSI) and subsurface (RMR) rock mass observations, pseudostatic seismic load analysis, slope stability analysis, and seepage potential using the Finite Element Method (FEM). Based on the results of megascopic analysis of surface geological surveys and subsurface core box observations, the study area comprises four units: calcarenite limestone, calcipulverite limestone, claystone, and andesite breccia. A thrust fault with N 135° E direction intersects the calcipulverite limestone and andesite breccia units. The quality of subsurface rock masses is grouped into five groups: calcipulverite limestone poor RMR (27-39), calcipulverite limestone medium RMR (43-57), claystone poor RMR (23-34), andesite breccia medium RMR (46-58), andesite breccia good RMR (69-81). The inlet portal slope is stable, with an SRF value of 4.44 under static loading conditions and 2.98 under earthquake loading conditions. eepage analysis was carried out at three points of the tunnel, namely the tunnel inlet portal with a water flow value of 2,27 x 10-6 m3/dtk, he tunnel body at STA 0+200 m with a water flow value of 3,405 x 10-6 m3/dtk, nd the tunnel outlet with a water flow value of 1,038 x 10-7 m3/dtk.

Kata Kunci : Bagong dam, tunnel, geological strength index, rock mass rating, slope stability, seepage