Gambaran Sindrom Burnout pada Perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
Ida Yuliana, Ariani Arista Putri Pertiwi, S.Kep, Ns., MAN., DNP; Darsih, S.Kep., Ns., M.Kep
2025 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN
Latar Belakang : Burnout merupakan kelelahan yang terjadi akibat peran serta dalam jangka panjang pada situasi pekerjaan yang menuntut secara emosi meliputi kelelahan fisik, mental dan emosi. Perawat IGD rentan mengalami burnout karena tuntutan untuk bekerja cepat dan tepat menangani pasien dengan kondisi akut, trauma, situasi penyelamatan jiwa dan seringkali harus menangani kecacatan bahkan kematian.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran burnout pada perawat Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr Sardjito pada dimensi kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan pencapaian prestasi pribadi
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif menggunakan pendekatan survey dengan teknik total sampling terhadap 42 perawat yang berhubungan langsung dengan pasien di IGD RSUP Dr Sardjito pada tanggal 1- 14 Oktober 2024 dengan memberikan kuesioner kepada responden. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner Maslach Trisni Burnout Inventory untuk mengukur burnout dengan 3 dimensi kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan prestasi pada perawat. Data dianalisis dengan analisis univariat dan disajikan dalam bentuk persentase.
Hasil: Kelelahan emosional yang dialami oleh perawat IGD RSUP Dr Sardjito dalam kategori rendah (54,8%), kategori sedang (45,2%), dan tinggi (0%). Depersonalisasi mayoritas kategori rendah (97,6%), sedang (2,4 %), tinggi (0%) sedangkan penurunan pencapaian prestasi pribadi mayoritas dengan kategori rendah (66,7%), sedang (33,3%) dan tinggi (0%).
Kesimpulan: Tidak ada perawat di IGD RSUP Dr Sardjito yang mengalami burnout. Berdasarkan dimensi, tingkat kelelahan emosional, depersonalisasi, dan penurunan prestasi diri mayoritas berada dalam kategori rendah.
Background: Burnout is fatigue that occurs due to long-term participation in emotionally demanding work situations including physical, mental and emotional exhaustion. Emergency room nurses are vulnerable to burnout because of the demands to work quickly and precisely to deal with patients with acute conditions, trauma, lifesaving situations and often have to deal with disability and even death.
Objective: This study aims to determine the description of burnout in Emergency Department nurses at Dr Sardjito Hospital in the dimensions of emotional exhaustion, depersonalization and decreased self-achievement.
Methods: This study is a descriptive quantitative study using a survey approach with a total sampling technique of 42 nurses who have direct contact with patients in the emergency room of Dr. Sardjito Hospital on October 2024 by giving questionnaires to respondents. The instrument in this study used the Maslach Trisni Burnout Inventory questionnaire to measure burnout with 3 dimensions of emotional exhaustion, depersonalization and decreased achievement in nurses. Data were analyzed by univariate analysis and presented in percentage form.
Results: Emotional exhaustion experienced by emergency room nurses at Dr. Sardjito Hospital is in the low category (54.8%), medium category (45.2%), and high (0%). Depersonalization is mostly in the low (97.6%), medium (2.4%), high (0%) categories while the decrease in personal achievement is mostly in the low (66.7%), medium (33.3%) and high (0%) categories.
Conclusion: There are no nurses in the emergency room of Dr. Sardjito Hospital who experience burnout. Based on the dimensions, the levels of emotional exhaustion, depersonalization, and decreased self-achievement are mostly in the low category.
Kata Kunci : burnout, perawat, gawat darurat, MTBI