Laporkan Masalah

Evaluasi Kondisi Geologi Teknik Rencana Terowongan Pengelak Bendungan Matenggeng, Jawa Tengah

Guge Faizal Rahman Bastarie, Ir. I Gde Budi Indrawan, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM.; Dr.Eng. Ir. Agung Setianto, S.T., M.Si., IPM.

2025 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Bendungan Matenggeng terletak di Desa Matenggeng, Provinsi Jawa Tengah. Salah satu bagian utama dalam pembangunan bendungan adalah saluran pengelak air Sungai Cijolang dengan konstruksi berupa terowongan . Penelitian ini melakukan penyelidikan geologi teknik pada perencanaan terowongan tersebut. Analisis kualitas massa batuan menggunakan Rock Mass Rating  (Bieniawski, 1989) dan Q-System (Barton dkk., 1974) untuk menentukan metode penggalian dan sistem penyangga terowongan. Penelitian ini juga melakukan analisis secara numerik untuk mengetahui stabilitas lereng dan sistem penyangga terowongan. Hasil penelitian geologi teknik lokasi penelitian adalah satuan geomorfologi yaitu Satuan Perbukitan Aliran Lava Berlereng Curam, Satuan Perbukitan Sesar Berlereng Curam, dan Satuan Dataran Aluvial Berlereng Landai . Satuan litologi terdiri dari satuan lava andesit, perselingan batupasir – batupasir konglomeratan, perselingan batupasir – batulanau, dan lempung-bongkah. Struktur geologi yang ditemukan adalah kekar dan sesar-sesar. Elevasi muka air tanah teridentifikasi berada di atas elevasi terowongan. Koefisien gempa yang digunakan adalah 0.36 untuk terowongan dan 0.15 untuk lereng. Kualitas massa batuan permukaan GSI pada lokasi penelitian adalah very poor hingga very good . Kualitas massa batuan bawah permukaan dengan GSI pada trase terowongan adalah very good. Berdasarkan RMR, trase terowongan memiliki kelas dominan good. Metode penggalian pada segmen 1 menggunakan penggalian full face dengan laju penggalian 3 m. Sedangkan segmen 2 menggunakan  full face dengan laju penggalian 1.0 – 1.5 m dan dilengkapi perkuatan setiap 20 m dari muka galian. Sistem penyangga yang digunakan adalah rockbolt berdiameter 20 mm dengan grouting penuh. Baut pada atap galian memiliki panjang 2.5-3 m secara lokal dengan spasi 2-2.5 m. Hasil analisis numerik sistem penyangga menunjukan bahwa strength factor terowongan memiliki nilai  >1 sehingga stabil. Berdasarkan syarat stabilitas dari desain lereng pada SNI 8460:2017, nilai SRF pada lereng portal inlet dan outlet terowongan pengelak Bendungan Matenggeng yang telah dimodifikasi dapat dikategorikan sebagai desain yang aman.

Matenggeng Dam is located in Matenggeng Village, Central Java Province. One of the main parts in the construction of the dam is the Cijolang River water diversion tunnel. This research conducted an engineering geology investigation on the tunnel planning. Rock mass quality analysis using Rock Mass Rating (Bieniawski, 1989) and Q-System (Barton et al., 1974) to determine the excavation method and tunnel support system. This research also conducted numerical analysis to determine the stability of the slope and tunnel support system. The results of the engineering geology research of the research location are geomorphological units, namely the Steep Slope Lava Flow Hills Unit, the Steep Slope Fault Hills Unit, and the Slope Alluvial Plain Unit. The lithologic unit consists of andesite lava, conglomerate sandstone - sandstone, sandstone - siltstone, and clay-boulder. Geological structures found are joints and faults. The groundwater table elevation was identified above the tunnel elevation. The seismic coefficient used was 0.36 for the tunnel and 0.15 for the slope. The GSI surface rock mass quality at the study site is very poor to very good. The quality of the subsurface rock mass with GSI at the tunnel alignment is very good. Based on RMR, the tunnel alignment has a dominant class of good. The excavation method in segment 1 uses full face excavation with a 3 m excavation rate. While segment 2 uses full face with an excavation rate of 1.0 - 1.5 m and is equipped with reinforcement every 20 m from the excavation face. The support system used was a 20 mm diameter rockbolt with full grouting. The bolts on the excavation roof are 2.5-3 m long locally with a spacing of 2-2.5 m. The results of the numerical analysis of the support system show that the strength factor of the tunnel has a value >1 so it is stable. Based on the stability requirements of the slope design in SNI 8460: 2017, the SRF value of the modified Matenggeng Dam inlet and outlet portal slopes can be categorized as a safe design.

Kata Kunci : geologi teknik, kualitas massa batuan, analisis numerik, stabilitas

  1. S2-2025-524789-abstract.pdf  
  2. S2-2025-524789-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-524789-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-524789-title.pdf