Hubungan sikap kerja saat transfer bed dengan nyeri punggung bawah (NPB) perawat di instalasi rawat inap (IRNA) I Rsup Dr Sardjito Yogyakarta

Ari Wahyuningsih, Arifin Triyanto, S. Kep., Ns., M. Kep., Sp. Kep.MB

2025 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang: Perawat menjadi tenaga kesehatan yang memiliki tingkat risiko tertinggi terhadap keluhan nyeri punggung bawah (NPB) karena kegiatan yang berulang dengan kecepatan tinggi. Perawat mempunyai risiko lebih tinggi daripada tenaga kesehatan yang lain karena melakukan transfer pasien setiap hari. Perawat yang mengalami NPB akan menyebabkan penurunan kualitas pelayanan karena ketidaknyamanan atau keterbatasan gerak.

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap kerja saat transfer bed dengan nyeri punggung bawah di Instalasi Rawat Inap 1 RSUP Dr Sardjito.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan desain korelasional dan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada September-Oktober 2024. Sebanyak 189 perawat IRNA 1 RSUP Dr Sardjito mengisi kuesioner The Pain and Distress Scale untuk mengetahui keluhan NPB dan mengobservasi sikap kerja  perawat saat transfer bed dengan menggunakan Ovako Work Analysis System (OWAS). Analisis yang digunakan meliputi analisis univariat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan uji analisis spearman rank digunakan untuk uji bivariat.

Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan secara statistik antara sikap kerja saat transfer bed dan kejadian NPB pada perawat di IRNA I RSUP Dr. Sardjito dengan nilai p-value 0,894 dan nilai koefisien korelasi 0,010 yang menandakan hubungan sangat lemah. Sikap kerja perawat ketika transfer bed masuk kategori 3 yaitu posisi dengan efek berbahaya pada system musculoskeletal (risiko tinggi) ketika melakukan transfer bed. Sebagian besar perawat IRNA I dengan skor 20-39 mengalami nyeri punggung bawah ringan (83,1%). Kebiasaan olahraga rutin berpengaruh secara statistik terhadap sikap kerja dan kejadian nyeri punggung bawah.

Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara sikap kerja saat transfer bed dan kejadian NPB pada perawat di IRNA I RSUP Dr. Sardjito.

Background: Nurses are the health workers who have the highest level of risk for low back pain (LBP) complaints due to repetitive activities at high speed. Nurses have a higher risk than other health workers because they transfer patients every day. Nurses who experience NBP will cause a decrease in the quality of service to patients due to discomfort or limited movement.

Objective: This study aims to determine the relationship between work attitudes during bed transfers with low back pain in the Inpatient IRNA 1 of Dr. Sardjito Hospital.

Method: This study used a quantitative design with a correlational design and cross sectional approach conducted in September-October 2024. A total of 189 IRNA 1 nurses at Dr. Sardjito Hospital filled out The Pain and Distress Scale questionnaire to determine complaints of NPB and observer nurses attitudes during bed transfers using the Ovako Work Analysis System (OWAS). The analysis used includes univariate analysis presented in a frequency distribution table and the spearman rank analysis test is used for bivariate.

Result: The results of this study showed statistically between work posture during bed transfer and incidence of NPB in nurses at IRNA I Dr. Sardjito with a p-value of 0.894 and a correlation coefficient value of 0.010 which indicates a very weak relationship. The work posture of nurses when transfers bed falls into categori 3, namely a position with a dangerous effect on the musculoskeletal system (high risk) when transfer beds. Most IRNA I nurses with scores of 20-39 experienc mild low back pain (83.1%). Routine exercise habits a statistical effect on work attitudes and the incidence of low back pain.

Conclusion: There is no relationship between work attitude during bed transfer and the incidence of NPB in nurses at IRNA I of Dr. Sardjito Hospital.

 

Kata Kunci : sikap kerja, transfer bed, nyeri punggung bawah, perawat