Konsep Fundamental Schadenfreude dalam Perspektif Psikoanalisis-Struktural Jacques Lacan

AQILLA FADIA HAYA, Prof. Drs. M. Mukhtasar S., Ph.D of Arts.; Drs. Farid, S.Ag., M.Hum.

2024 | Skripsi | ILMU FILSAFAT

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertanyaan mengapa seseorang dapat merasa senang di atas kemalangan orang lain atau yang disebut dengan Schadenfreude. Penelitian ini menggunakan konsep psikoanalisis-struktural Jacques Lacan, khususnya teori hasrat sebagai objek formal dan konsep schadenfreude sebagai objek material.  

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif filsafat dengan model penelitian mengenai masalah aktual. Penelitian ini berjalan empat tahap, yakni inventarisasi dan kategorisasi, klasifikasi, analisis, dan penyusunan hasil. Unsur unsur metodis yang digunakan adalah deskripsi, interpretasi, dan heuristika. 

Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, penelitian ini mendeskripsikan setidaknya ada dua motif dibalik munculnya schadenfreude yaitu kemalangan orang lain sebagai peredam iri hari dan schadenfreude sebagai pemenuhan kebutuhan psikologis. Kedua, analisis penelitian ini menjelaskan konsep schadenfreude ditinjau dari teori hasrat dalam psikoanalisis-struktural Jacques Lacan. Dalam teorinya, Lacan memandang manusia bukan sebagai subjek yang utuh, melainkan sebagai entitas yang selalu berkekurangan (lack).  Kekurangan yang dimaksud bukan secara material, melainkan kekurangan atas  keberadaan (lack of beings). Kekurangan inilah hasrat (desire), yang muncul dari  hubungannya dengan yang-lain (the other). Oleh sebab itu, dalam interaksinya, manusia selalu berusaha mengisi kekosongan tersebut agar menjadi utuh, salah  satunya dengan melihat orang lain mengalami kemalangan. Kemalangan ini bagaikan tambal penutup lobang kekurang subjek yang memberikan efek utuh namun semu. 

The background of this research is the question of why a person can be pleasure on other people's misfortune or called as Schadenfreude. This research  uses Jacques Lacan's concept of structural psychoanalysis, specifically the theory of desire as the formal object and the concept of schadenfreude as the material object.  

The aim of this research is philosophical qualitative research with a research model on actual problems. This research is conducted in four stages, such  as inventory and categorization, classification, analysis, and compilation of results. The methodical elements used in this research are description, interpretation, and heuristics. 

The results of this research are as follows. First, this research describes at least two motives behind the emergence of schadenfreude, which are other people's misfortune as a reducer of envy, and schadenfreude as a fulfillment of psychological needs. Second, this research analysis explains the concept of schadenfreude in  terms of Jacques Lacan's theory of desire in structural psychoanalysis. In his theory, Lacan views humans not as a complete subject, but as an entity that is always lacking. The lack in this context is not about material things, but the lack of being. This lack is what desire is, which arises from the relationship with the other. Therefore, in their interactions, humans always try to fill this void in order to become whole, one of which is by seeing other people experiencing misfortune. This misfortune is like a patch covering the hole of the subject's lack, which gives the effect of a whole but illusory. 

Kata Kunci : Schadenfruede, Hasrat, Emosi, Jacques Lacan