PEMODELAN ALIRAN AIR TANAH DI KAWASAN WISATA PANTAI PARANGTRITIS, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, INDONESIA

Faris Rizqi Imaduddin, Prof. Dr.Eng. Ir. Wahyu Wilopo S.T., M.Eng., IPM. ; Dr.rer.nat. Ir. Doni Prakasa Eka Putra, S.T., M.T., IPM.

2025 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Peningkatan aktivitas pariwisata, penduduk dan pertanian membawa konsekuensi pada eksplorasi airtanah yang semakin meningkat pula. Pada lokasi penelitian kebutuhan air minum masyarakat hanya mengandalkan sumber dari air tanah menggunakan sumur gali atau sumur bor dikarenakan tidak tersedianya jaringan distribusi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum Setempat (PDAM). Hal tersebut dapat memicu peningkatan pemanfaatan air tanah secara berlebihan yang dapat menimbulkan berbagai masalah atau dampak negatif terhadap sumber daya air tanah seperti turunnya muka air tanah, diikuti oleh dampak lain berupa penurunan kualitas air seperti intrusi air laut. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi kondisi geologi dan hidrogeologi pada daerah penelitian kemudian menuangkannya dalam model konseptual lalu menggunakan aplikasi Visual Modflow untuk menentukan model numerik aliran air tanah dan mensimulasikan pengaruh pemompaan air tanah terhadap penurunan muka air tanah pada daerah penelitian. Model konseptual daerah penelitian memiliki kondisi batas berupa constant head boundary di bagian selatan (Samudera Hindia), di bagian barat dan utara berupa river boundary (Sungai Opak) dan di bagian timur dengan no flow boundary (litologi dari Formasi Nglanggeran dan Wonosari). Daerah penelitian dibagi ke dalam 4 batas satuan hidrostratigrafi yaitu akuifer bebas, akuiklud, akuifer tertekan, dan lapisan paling bawah terdapat akuifug yang dianggap sebagai basement akuifer. Model numerik aliran air tanah memiliki hasil kalibrasi yaitu nilai SEE sebesar 0,445 meter, root mean squared (RMS) sebesar 2,5 meter, nilai normalized RMS sebesar 9,95%, dan correlation coefficient sebesar 0,942.  Hasil simulasi pengambilan air tanah dengan menggunakan data kebutuhan air tanah untuk keperluan domestik, kebutuhan hotel atau penginapan serta data pemanfaatan air tanah untuk keperluan irigasi pertanian di daerah penelitian pada akuifer bebas (akuifer 1) dari tahun 2024, 2029, 2034, 2039 dan 2044 terdapat penurunan pada permukaan air tanah mencapai -2,2 meter pada lokasi sumur rencana di bagian tengah wilayah Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Hasil simulasi particle tracking pada daerah penelitian selama periode waktu 5 hingga 20 tahun yang akan datang mengindikasikan belum terjadi fenomena intrusi air laut pada model area di daerah penelitian.

The increase in tourism activities, population, and agriculture has consequences for the rise of groundwater exploration. In the research location, the community's drinking water needs rely solely on groundwater sources using dug wells or boreholes due to the unavailability of a clean water distribution network from the Local Drinking Water Company (PDAM). Trigger excessive utilization of groundwater, leading to various problems or negative impacts on groundwater resources, such as a decline in the water table, followed by other impacts such as a decrease in water quality, including seawater intrusion. The objective is to identify the geological and hydrogeological conditions in the research area then interpretered it into a conceptual model and use the Visual Modflow application to determine the numerical model of groundwater flow and simulate the effect of groundwater pumping on groundwater level decline in the research area. The conceptual model of the research area has boundary conditions in the form of constant head boundaries in the southern part (Indian Ocean), in the western and northern parts in the form of river boundaries (Opak River) and in the eastern part with no flow boundary (lithology of the Nglanggeran and Wonosari Formations). The research area is divided into 4 boundaries of hydrostratigraphic units, unconfined aquifers, aquiclude, confined aquifers, and the lowest layer has aquifuge which are considered as a basements. The numerical model of groundwater flow has calibration results, namely a SEE value of 0.445 meters, a root mean squared (RMS) of 2.5 meters, a normalized RMS value of 9.95%, and a correlation coefficient of 0.942. The simulation results of groundwater extraction using data on groundwater needs for domestic purposes, hotel or lodging needs, as well as data on groundwater utilization for agricultural irrigation in the research area on the unconfined aquifer (aquifer 1) for the years 2024, 2029, 2034, 2039, and 2044 indicate a decline in groundwater levels reaching -2.2 meters at the planned well location in the central part of Parangtritis Village, Kretek District, Bantul Regency. The particle tracking simulation results in the research area over a period of 5 to 20 years indicate that there has not yet been a phenomenon of seawater intrusion in the model area of the research area.

Kata Kunci : Kata kunci: Air Tanah, Model Konseptual, Model Numerik, Visual Modflow