Pemetaan Perubahan Garis Pantai Secara Multitemporal dI Kabupaten Tangerang
Arnanto Riswan Yuna, Ari Cahyono, S.Si., M.Sc.
2025 | Skripsi | KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH
Sebagai salah satu kabupaten yang berbatasan dengan Laut Jawa, Kabupaten Tangerang kerap kali mengalami perubahan di sepanjang pesisir pantainya, baik dalam bentuk abrasi akibat arus laut ataupun akresi sedimentasi di muara sungai. Penelitian ini bertujuan untuk melihat besar perubahan garis pantai yang ada di Kabupaten Tangerang dalam rentang yang lebih jauh untuk bisa melihat pengaruh besar garis pantai di pesisir Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan data peta historis AMS pada tahun 1940 dan LPI pada tahun 2000 yang diakusisi dari ANRI, dan citra satelit Sentinel 2 perekaman tahun 2023. Metode yang digunakan ada dengan Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Hasil ekstraksi dari peta historis dan citra memungkinkan untuk digunakan dalam analisis perubahan garis pantai sementara hasil analisis DSAS menghasilkan kalkulasi dimana segmen 1 mengalami akresi dengan laju 1,41 m/tahun, segmen 2 mengalami abrasi dengan laju -0,16 m/tahun, segmen 3 mengalami akresi tertinggi dengan laju 8,66 m/tahun, dan segmen 4 mengalami abrasi tertinggi dengan laju -1,36 m/tahun.
As one of the regencies bordering the Java Sea, Tangerang Regency often experiences changes along its coastline, either in the form of abrasion due to ocean currents or accretion due to sedimentation in the estuary. This study aims to examine the magnitude of shoreline changes in Tangerang Regency over longer distance to see the greatest influence on shoreline changes in the coastal areas of Tangerang Regency. This study used historical map data of AMS in 1940 and LPI in 2000 acquired from ANRI, and Sentinel 2 satellite image recorded in 2023. The method used was the Digital Shoreline System (DSAS). Extraction results from historical maps and images allow for use in shoreline change analysis while DSAS analysis results produce calculations where segment 1 experiences accretion at a rate of 1.41 m/year, segment 2 experiences abrasion at a rate of -0.16 m/year, segment 3 experiences the highest accretion at a rate of 8.66 m/year, and segment 4 experiences the highest abrasion at a rate of -1.36 m/year.
Kata Kunci : garis pantai, perubahan, peta historis, DSAS, Tangerang, Indonesia