Laporkan Masalah

Program Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis: Implementasi dan Partisipasi (Studi Kasus di Dinas Sosial Kota Bandung)

FENY AYU CISILIA, Evi Lina Sutrisno, S.Psi., M.A., Ph.D.

2025 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kompleksitas masalah gelandangan dan pengemis di Kota Bandung. Dinas Sosial Kota Bandung sudah melaksanakan berbagai program untuk menangani masalah gelandangan dan pengemis, salah satunya adalah program rehabilitasi sosial. Namun, efektivitas program tersebut masih perlu ditelaah lebih mendalam, mengingat banyak gelandangan dan pengemis yang kembali turun ke jalan setelah mengikuti program tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan Dinas Sosial Kota Bandung dalam melaksanakan program rehabilitasi sosial, mengukur tingkat partisipasi gelandangan dan pengemis, serta mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman untuk meningkatkan partisipasi gelandangan dan pengemis dalam program tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan data sekunder. Informan dalam penelitian ini sebanyak sebelas orang, lima merupakan pihak Dinas Sosial Kota Bandung serta enam sisanya merupakan gelandangan dan pengemis yang sedang menjalani program rehabilitasi sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Sosial Kota Bandung menggunakan pendekatan mixed dalam melaksanakan program rehabilitasi sosial. Selain itu, partisipasi gelandangan dan pengemis berada di anak tangga consultation dan placation sesuai dengan teori tangga partisipasi menurut Arnstein. Untuk mencapai anak tangga yang lebih tinggi, perlu memperbaiki berbagai kelemahan, mengantisipasi potensi ancaman, memanfaatkan berbagai kekuatan, dan memaksimalkan berbagai peluang yang ada.

This study is motivated by the complexity of the issue of homeless individuals and beggars in Bandung. The Bandung City Social Service has implemented various programs to address this issue, including the social rehabilitation program. However, the effectiveness of the program still requires further examination, considering that many homeless individuals and beggars return to the streets after participating in the program.
This study aims to analyze the approach taken by the Bandung City Social Service in implementing the social rehabilitation program, assess the participation levels of homeless individuals and beggars, and identify the strengths, weaknesses, opportunities, and threats (SWOT) in improving their participation in the program. This study uses a qualitative method with a case study type. Data were collected through observation, in-depth interviews, and secondary data. The informants in this study consisted of eleven individuals, five from the Bandung City Social Service and six homeless individuals and beggars currently participating in the social rehabilitation program. The findings show that the Bandung City Social Service employs a mixed approach in implementing the social rehabilitation program. In addition, the participation of homeless individuals and beggars is at the consultation and placation rungs, according to Arnstein's ladder of participation. To reach higher rungs, it is necessary to improve weaknesses, anticipate potential threats, leverage existing strengths, and maximize available opportunities. 

Kata Kunci : Gelandangan, Pengemis, Program Rehabilitasi Sosial, Implementasi, Partisipasi

  1. S1-2025-462898-abstract.pdf  
  2. S1-2025-462898-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-462898-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-462898-title.pdf