Perhitungan Ketidaksesuaian Volume Overburden Berdasarkan Metode Mine Survey dan Truck Count dalam Kegiatan Penambangan di Pit L0K1 PT Harmoni Panca Utama Provinsi Kalimantan Timur
MICHAEL KRISNA REVIO PUTRA, Dr. Ir. Dwi Lestari, S.T., M.E., IPM.
2024 | Skripsi | TEKNIK GEODESI
Lapisan tanah penutup (overburden) adalah
lapisan tanah atau batuan di atas bahan tambang yang perlu dibongkar sebelum
penggalian. Semakin dalam lokasi tambang, semakin banyak overburden yang
harus dibongkar, sehingga volume overburden penting untuk diketahui dalam
perencanaan dan perhitungan biaya. Terdapat beberapa metode yang bisa digunakan
untuk menghitung volume overburden seperti metode mine survey dan
juga metode truck count. Metode truck count merupakan metode
perhitungan volume dengan cara menghitung ritase dari alat gali muat, sedangkan
metode mine survey, perhitungan volume dihitung berdasarkan pembentukan
model 3D menggunakan bantuan perangkat lunak Surpac dan Minescape. Kedua
perangkat lunak tersebut memiliki metode perhitungan volume yang sama yaitu
metode cut and fill namun
memiliki metode interpolasi yang berbeda untuk pembentukan model 3D. Surpac
menggunakan interpolasi linier berbasis TIN sedangkan Minescape menggunakan
interpolasi polinomial berbasis kriging. Interpolasi menggunakan kriging
menghasilkan titik – titik yang lebih rapat dibandingkan dengan interpolasi
linier, hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan hasil perhitungan volume. Oleh
karena itu, perlu dilakukan perhitungan dan juga membandingkan hasil
perhitungan volume overburden dari perangkat lunak Surpac dan Minescape
serta perhitungan truck count, kemudian hasil tersebut dilakukan
analisis secara statistik dan persentase selisihnya dianalisis berdasarkan
standar ASTM.
Penelitian ini menggunakan data pengukuran di lapangan
dengan alat total station dan GPS tipe RTK. Pengolahan data dilakukan dengan
bantuan perangkat lunak Surpac dan Minescape untuk mendapatkan hasil
perhitungan volume overburden. Hasil perhitungan volume dari kedua
perangkat lunak kemudian dibandingkan dengan hitungan dari metode truck
count, selanjutnya hasil perhitungan tersebut dilakukan uji toleransi
berdasarkan standar ASTM serta dilakukan uji statistik dua sampel berpasangan
untuk mengetahui signifikansi perbedaan nilai volume yang diperoleh dari metode
mine survey dan truck count.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan volume overburden
menggunakan interpolasi polinomial berbasis kriging pada Minescape
menghasilkan jumlah perhitungan volume cut and fill yang lebih besar
dibandingkan dengan Surpac yang menggunakan interpolasi linier berbasis TIN.
Pengujian statistik menggunakan dua sampel berpasangan membuktikan bahwa hasil
perhitungan volume antara Surpac, Minescape dan truck count tidak
berbeda secara signifikan. Perbedaan ini dikarenakan beberapa faktor seperti terdapat genangan air pada pit dan juga jumlah
muatan pada vessel truk yang kurang maksimal atau bahkan berlebihan. Perhitungan
persentase selisih volume antara Surpac dengan Minescape sudah memenuhi standar
ASTM sedangkan beberapa data antara Surpac dengan truck count dan
Minescape dengan truck count tidak memenuhi standar ASTM. Hasil
pengecekan toleransi End of Month (EOM) telah memenuhi standar
perusahaan yaitu selisih antara truck count dan survei tidak melebihi
0,5%.
The overburden layer
refers to the soil or rock layer above a mineral deposit that must be removed
before excavation. The deeper the mining location, the greater the overburden
volume that must be removed, making overburden volume crucial for planning and
cost estimation. Several methods can be used to calculate overburden volume,
including the mine survey method and the truck count method. The truck count
method calculates volume by counting the cycles (ritase) of loading
equipment, while the mine survey method calculates volume based on 3D modeling
using software like Surpac and Minescape. Both software programs utilize the
cut-and-fill method for volume calculation but differ in their 3D model
interpolation techniques. Surpac employs TIN-based linear interpolation,
whereas Minescape uses kriging-based polynomial interpolation. Kriging
interpolation generates denser data points compared to linear interpolation,
leading to differences in volume calculation results. Therefore, it is
necessary to calculate and compare the overburden volume results obtained from
Surpac, Minescape, and the truck count method. Subsequently, these results are
statistically analyzed, and their percentage differences are assessed based on
ASTM standards.
This study utilized
field measurement data obtained using total station and RTK GPS instruments.
The data processing was performed using Surpac and Minescape software to
calculate overburden volumes. The volume calculation results from both software
programs were compared with those obtained using the truck count method. These
results were then subjected to tolerance testing based on ASTM standards and
paired two-sample statistical testing to determine the significance of volume
differences between the mine survey and truck count methods.
The study results
indicated that overburden volume calculations using kriging-based polynomial
interpolation in Minescape produced larger cut and fill volume results compared
to Surpac TIN-based linear interpolation. Paired two-sample statistical testing
demonstrated that the volume calculation results among Surpac, Minescape, and
the truck count method did not differ significantly. These differences were
attributed to several factors, such as water pooling in the pit and suboptimal
or excessive truck load capacity. The percentage volume differences between
Surpac and Minescape met ASTM standards, while some data comparing Surpac with
the truck count method and Minescape with the truck count method did not meet
ASTM standards. The End of Month (EOM) tolerance check results met the
company's standard, with the difference between the truck count and survey
methods not exceeding 0.5%.
Kata Kunci : Volume overburden, interpolasi polinomial, metode cut and fill, truck count, interpolasi linier