Laporkan Masalah

Behind the Frames: Unmasking the Exploitative Practices in MAPPA Studio amidst the Global Success and Partnerships of the Japanese Animation Industry

Mamaynami Vellyra R'minisere, Muhammad Rum, S.I.P., I.M.A.S., Ph.D.

2025 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Anime Jepang telah menjadi salah satu pilar utama dalam penyebaran budaya Jepang sebagai produk budaya yang signifikan secara global. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya minat, industri animasi Jepang telah menjalin kemitraan dengan perusahaan internasional untuk distribusi lintas negara. Namun, kesuksesan ini sangat kontras dengan stagnasi kemajuan dalam menangani kondisi kerja yang eksploitatif di industri anime. MAPPA, salah satu studio anime terkemuka di Jepang dan produsen anime populer seperti Jujutsu Kaisen, Attack on Titan, dan Chainsaw Man, menghadapi kontroversi besar terkait praktik eksploitasi dan beban kerja berlebihan akibat produksi massal yang cepat. Tesis ini menganalisis lingkungan kerja eksploitatif MAPPA melalui perspektif neoliberal dalam bidang Hubungan Internasional, melihat bagaimana alignment of convenience di antara aktor-aktor kunci dapat mendorong pragmatisme industri di dalam produksi dan pasar anime Jepang, menciptakan siklus eksploitasi tenaga kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap masalah sistemik yang mendasari kesuksesan industri sekaligus dampaknya terhadap para pekerja, dengan menawarkan perspektif kritis pada persimpangan antara produksi budaya, hak-hak tenaga kerja, dan kekuatan pasar global.

Japanese anime has become one of the cornerstones of Japan’s cultural dissemination, recognised globally as a significant cultural product. With advancements in technology and growing global interest, the Japanese animation industry has forged partnerships with companies worldwide for transnational distribution. However, this success contrasts sharply with the industry's stagnant progress in addressing its precarious working conditions. MAPPA, one of Japan’s leading anime studios and the producer of popular franchises such as Jujutsu Kaisen, Attack on Titan, and Chainsaw Man, has faced significant controversy over exploitative practices and overwork driven by rapid mass production. This thesis examines MAPPA's exploitative working environment through neoliberalism within the field of International Relations. It explores how the alignment of convenience among key actors may foster industrial pragmatism in Japan’s anime industry, creating a cycle of labour exploitation. This research goal then is to light on the systemic issues underpinning the industry's success and its impact on workers, offering a critical perspective on the intersection of cultural production, labour rights, and global market forces.

Kata Kunci : Labour exploitation, neoliberalism, anime industry, industrial pragmatism, alignment of convenience, MAPPA, Japanese soft power, transnational culture diffusion, Japanese pop culture, global market

  1. S1-2025-475065-abstract.pdf  
  2. S1-2025-475065-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-475065-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-475065-title.pdf