Supply Chain bahan bakar minyak konsumsi umum di Indonesia
WINARSIH, Sri, Drs. Agastya, MBA.,MPM
2004 | Tesis | Magister ManajemenDalam supply chain bahan bakar minyak di Indonesia, sekarang ini Pertamina masih berperan sebagai supplier utama. Pertamina bertanggung jawab atas serangkaian supply chain BBM dari Pertamina hingga konsumen. Pertamina sering menghadapi bottleneck dalam melakukan pasokan BBM. BBM produksi Pertamina yang diperuntukkan bagi konsumen umum dapat dibagi menjadi empat, yaitu bensin, solar, pelumas dan minyak tanah. Keempat macam BBM tersebut mempunyai supply chain dan bottleneck beragam.Untuk mengetahui rantai pasok dan bottleneck BBM, penulis membagi menjadi 2 sub pokok bahasan, yaitu SPBU dan Minyak Tanah. Hal tersebut dilakukan dengan alasan SPBU memasarkan 3 jenis BBM, yaitu bensin, solar dan pelumas. Hasil penelitian menunjukkan, supply chain BBM Bensin dan Solar dilakukan oleh Pertamina, Transportir, SPBU dan Konsumen. Supply chain Pelumas dilakukan oleh Pertamina, Agen, SPBU dan Konsumen atau melalui Pertamina, SPBU, Konsumen. Sedangkan supply chain Minyak Tanah dilakukan oleh Pertamina, Agen, Pangkalan dan Konsumen. Bottleneck pada supply chain Bensin terdapat pada Transportir dan SPBU. Bottleneck pada supply chain Solar terdapat pada Pertamina, Transportir dan SPBU. Bottleneck pada supply chain Pelumas terdapat pada Pertamina, Agen dan SPBU. Bottleneck pada supply chain Minyak Tanah terdapat pada Pertamina, Agen dan Pangkalan.
The main role of petroleum supply in Indonesia is still in the hand of Pertamina. Petroleum supply in Indonesia from Pertamina to consumer is the responsibility of Pertamina itself. Pertamina often face with bottlenecks in its role as petroleum supplier. Petroleum produced by Pertamina for public consumption could be categorized into automotive gasoline (bensin and solar), stove gasoline (minyak tanah or kerosine), and lubricant. Bottlenecks and supply chain for each category is different from each. The author of devide this paper into 2 sub theme, (i) SPBU, which provide automotive gasoline (bensin and solar) and lubricant, and (ii) stove gasoline (minyak tanah or kerosine). Research showed that automotive gasoline (bensin and solar) supply chain include Pertamina, transporter, outlet (the so called “SPBUâ€), and consumer. Lubricant supply chain include Pertamina, agent, outlet (the so called “SPBUâ€), and consumer, or Pertamina, outlet (the so called “SPBUâ€), and consumer. Stove gasoline (minyak tanah or kerosine) supply chain include Pertamina, agent, outlet (the so called “pangkalanâ€), and consumer. Solar bottlenecks exist in Pertamina, transporter, and SPBU, while bensin in transporter and SPBU, and lubricant in Pertamina, agent, and SPBU. Bottlenecks of stove gasoline exist in Pertamina, agent, and the so called “pangkalanâ€.
Kata Kunci : Manajemen Rantai Pasokan,BBM,Pertamina, Supply chain, public consumptive (non-industrial) gasoline