Human Fingernails Growth Pattern of Adolescent Male and Female of Austromelanesoid Race
Audriant Devarana Putra Wijiyono, dr. IBG Surya Putra Pidada, Sp.F.M.(K)
2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang : Patologi forensik menerapkan ilmu kedokteran pada masalah hukum, memainkan peran penting dalam menafsirkan bukti medis untuk penegakan hukum dan sistem peradilan. Di antara tujuannya, identifikasi post-mortem memberikan wawasan penting tentang gaya hidup, profesi, dan waktu sejak kematian seseorang. Hingga literatur ini ditulis, belum ada metode standar yang dikembangkan, khususnya untuk populasi tertentu seperti ras Austromelanesoid. Penelitian ini menyelidiki profil pertumbuhan kuku jari tangan individu Austromelanesoid, dengan fokus pada perbedaan potensial dalam jenis kelamin dan tangan.
Tujuan : Untuk mengetahui pola pertumbuhan kuku jari tangan Austramelanesoid pada remaja laki-laki dan perempuan.
Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitik dengan desain studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur panjang kuku jari tangan 21 laki-laki dan 28 perempuan Austramelanesoid berusia di atas 16 tahun menggunakan jangka sorong digital setiap dua hari selama tujuh hari pada bulan Oktober 2024 di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hasil : Penelitian ini mengungkap bahwa pertumbuhan kuku pada populasi Austromelanesoid konsisten di semua jenis kelamin dan dominasi tangan. Perempuan menunjukkan pertumbuhan kuku harian rata-rata yang sedikit lebih tinggi (0,187 mm) dibandingkan dengan laki-laki (0,176 mm), dan tangan yang dominan menunjukkan pertumbuhan yang sedikit lebih cepat (0,188 mm) dibandingkan dengan tangan yang tidak dominan (0,181 mm). Nilai p dari T-Test dan Chi square menunjukkan p> 0,05, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan berdasarkan jenis kelamin atau tangan yang dominan.
Kesimpulan : Rata-rata pertumbuhan kuku jari tangan remaja laki-laki dan perempuan Austramelanesoid adalah 0,182 mm per hari. Jenis kelamin dan tangan yang dominan tidak secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan kuku jari tangan pada populasi Austramelanesoid.
Background : Forensic pathology applies medical sciences to legal issues, playing a critical role in interpreting medical evidence for law enforcement and justice systems. Among its objectives, post-mortem identification provides essential insights into an individual’s lifestyle, profession, and the time since death. Until this literature was written, no standardized method has been developed, particularly for specific populations like the Austromelanesoid race. This study investigates the fingernail growth profiles of Austromelanesoid individuals, focusing on potential differences in sex and handedness.
Objectives : To find out the growth pattern of the fingernails of the Austramelanesoid in adolescent males and females.
Methods : The research method used is descriptive-analytic with a cross-sectional study design. The data collection was done by measuring the fingernail length of 21 male and 28 female Austramelanesoid over the age of 16 years old using a digital caliper every two days in seven days in October 2024 on Daerah Istimewa Yogyakarta.
Results : The study reveals that nail growth in the Austromelanesoid population is consistent across sexes and hand dominance. Females showed slightly higher average daily nail growth (0.187 mm) compared to males (0.176 mm), and the dominant hand exhibited slightly faster growth (0.188 mm) than the non-dominant hand (0.181 mm). The p-values of T-Test and Chi square showed p>0.05, found no significant differences based on sex or handedness.
Conclusion : The average fingernail growth adolescent male and female of Austramelanesoid is 0.182 mm per day. Sex and dominant hand don’t significantly affect fingernail growth in Austramelanesoid population.
Kata Kunci : fingernail growth measurement, austramelanesoid, adolescent, estimated time of death, indonesia