Desa Cerdas Belajar Dari Desa Lain
NESYA SAHARANI, Prof. Dr. Purwo Santoso, M.A.
2024 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN
Pada saat ini, kebijakan publik telah melahirkan prespektif baru, yakni
kebijakan publik sebagai proses pembelajaran. Biasanya, kebijakan publik
dipandang sebagai sesuatu yang teknokratis, yang hanya melibatkan siklus
formal. Dalam
penelitian ini, proses pembelajaran terjadi pada sektor desa, yang mana dengan
adanya Kepala Desa yang visioner, niscaya menjadi policy making dalam
mengelola desanya. Dengan semangat mengembangkan smart village atau desa
cerdas, Kepala Desa terinspirasi oleh keberhasilan desa lain yang dianggap
sukses. Penelitian ini juga menemukan bahwa di balik adopsi teknologi smart
village yang selama ini telah disalahartikan, sebab ada proses pembelajaran
yang lebih dari sekadar itu. Kepala Desa dan komunitasnya belajar dari desa-desa
lain, bertukar pengetahuan, dan menciptakan kebijakan yang lebih efektif. Lebih
jauh, interaksi dengan kelompok masyarakat yang memiliki pemahaman mendalam
tentang isu-isu desa, yang disebut epistemic community, turut memperkuat
proses pembelajaran ini. Sehingga penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan
publik tidak hanya tentang prosedur formal, tetapi juga melibatkan sistem dan proses pembelajaran yang berjalan di belakangnya untuk menghasilkan
kebijakan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
During this period, public policy has given rise to a new perspective, namely
public policy as a learning process. Typically, public policy is viewed as
something technocratic, involving only formal cycles. In this research, the
learning process occurs at the village level, where a visionary Village Head
becomes a key player in policy-making for managing the village. With the spirit
of developing a smart village, the Village Head is inspired by the success of
other villages considered exemplary. This research also finds that behind the
adoption of smart village technology, which has often been misunderstood, lies
a deeper learning process. The Village Head and the community learn from other villages,
exchange knowledge, and create more effective policies. Furthermore,
interactions with groups possessing a deep understanding of village issues,
known as epistemic communities, further strengthen this learning process. Thus,
this research shows that public policy is not only about formal procedures but
also involves learning systems and processes operating behind the scenes to
produce better policies tailored to the community’s needs.
Kata Kunci : pembelajaran kebijakan, desa cerdas, komunitas epistemik