Hubungan Tingkat Kesadaran (Glasglow Coma Scale) dengan Komplikasi Infeksi pada Perawatan Pasien Pendarahan Intraserebral Spontan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Nisa Munawwarah, dr. Mawaddah Ar Rochmah, Ph.D; dr. Adiguno Suryo Wicaksono, M.Sc., Sp.BS
2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang: Stroke menjadi salah satu masalah kesehatan serius karena angka kematiannya yang tinggi. Indonesia adalah negara dengan angka kematian akibat stroke tertinggi di Asia Tenggara dengan DI Yogyakarta yang memiliki prevalensi stroke tertinggi kedua di Indonesia. Stroke terjadi ketika terdapat perubahan neurologis karena gangguan dalam peredaran darah ke bagian otak yang muncul secara tiba-tiba. Perdarahan intraserebral merupakan 10%-20?ri tipe stroke dan berasosiasi dengan tingkat mortalitas dan morbiditas yang signifikan. Berbagai macam infeksi setelah intervensi bedah maupun terapi konservatif dapat dialami oleh pasien perdarahan intraserebral. Oleh karena itu, dibutuhkan asesmen yang bisa digunakan untuk menstratifikasikan risiko infeksi dari perdarahan intraserebral. Penilaian Glasgow Coma Scale dilakukan saat pasien masuk ke rumah sakit dan digunakan sebagai salah satu variabel untuk memprediksi risiko kejadian infeksi pada pasien perdarahan intraserebral dengan dan tanpa tindakan operatif.
Tujuan: Untuk mempelajari hubungan antara tingkat kesadaran pasien terhadap komplikasi infeksi pada pasien perdarahan intraserebral spontan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Data yang akan digunakan di dalam penelitian merupakan data registri stroke di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta dari Juli 2020 – Desember 2022. Kemudian, data dianalisis melalui analisis bivariat Chi Square Test (X2 ) dan multivariat faktor risiko.
Hasil: Terdapat lebih banyak pasien dengan tingkat keparahan ringan atau tingkat kesadaran yang lebih tinggi (GCS 13-15) pada saat admisi (63,5%). Infeksi terjadi pada 75 pasien, dengan infeksi saluran kemih menjadi infeksi terbanyak yang dialami pasien. Pasien dengan tingkat keparahan sedang-berat memiliki prevalensi lebih tinggi untuk mengalami infeksi dan signifikan secara statistik dibanding dengan tingkat keparahan ringan (PR 2,355 dan p= 0,007).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat kesadaran pasien terhadap komplikasi infeksi pada pasien perdarahan intraserebral spontan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Pasien PIS dengan tingkat kesadaran yang lebih rendah memiliki prevalensi lebih tinggi untuk mengalami komplikasi infeksi pada perawatan.
Background: Stroke is a serious health problem due to its high mortality rate. Indonesia is a country with the highest stroke mortality rate in Southeast Asia, with Yogyakarta having the second-highest prevalence of stroke in Indonesia. Stroke occurs when there is a sudden change in blood flow to the brain, causing neurological damage. Intracerebral hemorrhage accounts for 10%-20% of stroke types and is associated with significant mortality and morbidity rates. Various infections can occur in patients with intracerebral hemorrhage, both after surgical intervention and conservative therapy. Therefore, it is necessary to have an assessment that can stratify the risk of infection from intracerebral hemorrhage. The Glasgow Coma Scale (GCS) is performed when patients are admitted to the hospital and is used as one of the variables to predict the risk of infection in patients with spontaneous intracerebral hemorrhage with and without surgical intervention.
Objective: To study the relationship between patient awareness and the risk of infection in patients with spontaneous intracerebral hemorrhage at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Method: This study uses a cross-sectional method. The data used in the study are stroke registry data from RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, from July 2020 to December 2022. The data are then analyzed using bivariate Chi Square Test (X2 ) and risk factor multivariate analysis.
Results: There are more patients with mild severity or higher levels of consciousness (GCS 13-15) at admission (63.5%). Infections occurred in 75 patients, with urinary tract infections being the most common infection experienced by patients. Patients with moderate-severe severity had a higher prevalence of infection and a statistically significant difference compared to patients with mild severity (PR 2.355 and p= 0.007).
Conclusion: There is a relationship between patient awareness and the risk of infection in patients with spontaneous intracerebral hemorrhage at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Patients with spontaneous intracerebral hemorrhage with lower levels of consciousness have a higher prevalence of infection during treatment.
Kata Kunci : Perdarahan intraserebral, Stroke, infeksi, kesadaran, Glasgow Coma Scale (GCS).