Profil Hormon Reproduksi dan Perilaku Harian Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929) di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya dan TMSBK Bukittinggi
Nisaun Raniyah, Dr. Slamet Widiyanto, S.Si., M.Sc.
2025 | Tesis | S2 Biologi
Harimau Sumatera (Panthera tigris
sumatrae Pocock, 1929) merupakan subspesies harimau yang dikategorikan
dalam status sangat terancam punah (critically endangered). Upaya konservasi
secara ex-situ dilakukan dengan adanya pusat rehabilitasi dan
penangkaran (taman margasatwa). Perbedaan treatment, lingkungan, serta
tujuan antara pusat rehabilitasi dan penangkaran dalam upaya konservasi Harimau
Sumatera menjadi sesuatu yang menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat gambaran status reproduksi Harimau Sumatera di dua habitat konservasi
yang berbeda tersebut, serta bagaimana hubungannya dengan perilaku reproduksi
dan perilaku harian. Pengambilan data dan pengamatan dilakukan pada bulan
Oktober 2023 - Februari 2024. Pengambilan data dilakukan di Taman Margasatwa
dan Budaya Kinantan Bukittinggi (TMSBK) selama 43 hari, dan Pusat Rehabilitasi Harimau
Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) Arsari selama 34 hari. Koleksi sampel dilakukan
secara non invasif dengan pengambilan feses dari setiap individu Harimau
Sumatera. Sampel feses Harimau Sumatera jantan dan betina betina di TMSBK dan
PR-HSD yang diperoleh sebanyak 51; 44 dan 11; 13 pencuplikan. Analisis kadar
hormon dilakukan menggunakan metode ELISA. Data perilaku harian diperoleh
menggunakan metode instantaneous recording. Berdasarkan profil hormon progesteron
dan testosteron Harimau Sumatera di PR-HSD dan TMSBK Bukittinggi, individu
harimau diindikasi sedang dalam periode puncak musim kawin. Data perilaku
harian menunjukkan distribusi yang berbeda antara harimau di PR-HSD dan TMSBK
dengan perilaku resting menjadi perilaku yang dominan teramati. Terdapat
korelasi yang tidak signifikan antara kadar hormon reproduksi (progesteron dan
testosteron) dengan perilaku harian Harimau Sumatera.
Sumatran tiger (Panthera tigris
sumatrae Pocock, 1929) is a subspecies tiger that is categorized as
critically endangered. Ex-situ conservation efforts are carried out through the
existence of rehabilitation and breeding centers (wildlife parks). The
differences in treatment, environment, and objectives between rehabilitation
centers and breeding centers in Sumatran tiger conservation efforts are
interesting to study. This study aims to see the picture of the reproductive
status of Sumatran tigers in the two different conservation habitats, and how
it relates to reproductive behavior and daily behavior. This study aims to see how
the reproductive status of Sumatran tigers in the two different conservation
habitats, as well as its relationship to reproductive behavior. Data collection
and observations were conducted in October 2023 - February 2024. Data
collection was conducted at Kinantan Bukittinggi Wildlife and Culture Park
(TMSBK) for 43 days, and Dharmasraya Sumatran Tiger Rehabilitation Center
(PR-HSD) Arsari for 34 days. Sample collection was carried out non-invasively
by taking feces from each individual Sumatran tiger. Fecal samples of male and
female Sumatran tigers in TMSBK and PR-HSD were obtained as many as 51; 44 and
11; 13 samplings. Hormone level analysis was carried out using the ELISA
method. Daily behavioral data were obtained using the instantaneous recording
method. Based on the progesterone and testosterone hormone profiles of Sumatran
tigers in PR-HSD and TMSBK Bukittinggi, individual tigers were indicated to be
in the peak period of mating season. Daily behavioral data showed different
distributions between tigers in PR-HSD and TMSBK with resting behavior being
the dominant behavior observed. There was an insignificant correlation between
reproductive hormone levels (progesterone and testosterone) and daily behavior
of Sumatran tigers.
Kata Kunci : Hormon Reproduksi, Konservasi ex-situ, Panthera tigris sumatrae, Perilaku Harian, Progesteron, Testosteron