Mobilisasi Sumberdaya pada Yayasan Kebaya dalam Mengupayakan Kepemilikan KTP bagi Transpuan di Yogyakarta
RIZKI AMALIA, Evi Lina Sutrisno, S.Psi., M.A., Ph.D.
2024 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN
Transpuan di Indonesia menghadapi diskriminasi sistemik dalam mengakses dokumen kependudukan, seperti KTP, yang menjadi syarat penting untuk memperoleh layanan publik. Penelitian ini menganalisis strategi mobilisasi sumberdaya yang diterapkan oleh Yayasan Kebaya dalam memperjuangkan akses kepemilikan KTP bagi transpuan di Yogyakarta, dengan menggunakan dua model pendekatan: The Political Interactive Model dan The Organizational Entrepreneurial Model. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam dengan pengurus Yayasan Kebaya, transpuan, serta pemerintah lokal di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan Kebaya berhasil meningkatkan jumlah kepemilikan KTP terhadap transpuan melalui strategi advokasi aktif, kolaborasi dengan pemerintah lokal, dan pengelolaan sumberdaya internal yang efektif. Kombinasi strategi mobilisasi sumberdaya yang mengintegrasikan interaksi politik dan kapasitas organisasi ini menjadi model efektif untuk memperjuangkan hak-hak kelompok marginal lainnya.
Transwomen in Indonesia face systemic discrimination in accessing civil documents, such as the ID card (KTP), which is a crucial requirement for obtaining public services. This study aims to analyze the resource mobilization strategies implemented by Yayasan Kebaya in advocating for KTP access for trans women in Yogyakarta, using two approaches: the political interactive model and the organizational entrepreneurial model. Through a qualitative approach, this research involves in-depth interviews with members of Yayasan Kebaya, trans women, and local government officials in Yogyakarta. The findings show that Yayasan Kebaya has successfully increased the number of trans women who possess KTP through active advocacy strategies and close collaboration with local government, as well as effective internal resource management. This combination of resource mobilization strategies, which integrates political interaction and organizational capacity, can serve as a good model for advocating for the rights of other marginalized groups.
Kata Kunci : Gerakan Sosial, Mobilisasi Sumberdaya, Yayasan Kebaya, Transpuan, KTP