PROSES MANUFAKTUR dan PENGUJIAN MEKANIS SERAT KACA dengan MATRIKS POLIPROPILENA

Muhamad Adnan Fadly, Ir. Muhammad Akhsin Muflikhun, S.T., MSME., Ph.D.

2024 | Skripsi | TEKNIK MESIN

Material komposit salah satunya polimer berpenguat semakin 

diaplikasikan pada berbagai sektor yang membutuhkan kekuatan dan 

kekakuan namun perlu memangkas bobot secara signifikan, factor biaya, 

dan bisa didaur ulang. Salah satu material yang memenuhi yaitu 

polipropilena berpenguat serat kaca. Polipropilena memiliki kelebihan 

dapat dibentuk kembali menjadi komponen lain setelah dipakai. Metode 

yang cocok untuk memanufaktur propilena yaitu dengan perlakuan panas.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari variasi temperatur 

maksimal terhadap kekuatan maksimal bending polipropilena berpenguat 

serat kaca menggunakan proses manufaktur molding tekan. Spesimen 

standar ASTM D790 menjadi acuan pada penelitian ini. Selain itu pengujian 

FTIR dilakukan untuk mengetahui perubahan struktur kimia spesimen, serta 

dilakukan pengujian kekerasan menggunakan metode Shore D.

Penelitian ini memberikan hasil bahwa nilai maksimum kekuatan 

bending pada temperatur 220 oC, 240 oC, dan 260 oC masing – masing 

adalah 41 MPa, 46 MPa, dan 12 MPa. Pada Hasil Uji FTIR tidak ditemukan 

perubahan struktur kimia. Selain itu terjadi penurunan kekerasan seiring 

meningkatnya temperatur maksimum pada proses molding.

Reinforced Polymer Composite progressively applied on several 

distinctive industry those require high strength & stiffness within 

characteristic such as light weight, low material cost, and has recyclability.

One of material that can be candidate is Glass Fiber Reinforced 

Polypropylene. Polypropylene has one outstanding characteristic that it can 

be reusable to be another component. A method that suitable to 

manufacturing polypropylene-based composite is heat treatment. 

This research’s objectives are to explore maximal temperature 

variation against maximal flexural strength of polypropylene in 

compressive molding method with scope standard specimen referred to 

ASTM D790. Moreover, FTIR is tested to the specimen to know the 

consistent of material structure. Hardness test with Shore D hardness 

Method as well tested in this research.

This Research has been declared that maximum flexural strength of 

maximum curing temperature at 220 oC, 240 oC, dan 260 oC are 41MPa, 46 

MPa, and 12 MPa respectively. On FTIR test showed that no change of 

material structure on specimen at all. Besides that, There is increase of 

hardness as rising of maximum temperature of molding.

Kata Kunci : Manufaktur, Serat Kaca, Matriks Polipropilena.