Laporkan Masalah

Kompleks Masjid Menggunakan Pendekatan Critical Regionalism di Kecamatan Klego, Boyolali

BAKHITS RIFQI NARWINDRA, Mario Lodeweik Lionar, S. T., M. Sc., Ph. D.

2025 | Skripsi | ARSITEKTUR

Boyolali merupakan sebuah kabupaten yang     memiliki luas wilayah cukup besar. Mayoritas masyarakat Kabupaten Boyolali memeluk agama islam. Angka penduduk islam di Kabupaten Boyolali pada tahun 2023 mencapai 1.080.842 jiwa. Angka tersebut setara dengan 98% total jumlah penduduk Kabupaten Boyolali. Dengan Pembangunan masjid yang semakin meningkat di Kabupaten Boyolali, tentunya berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk muslim tiap tahunnya. Walaupun begitu, Pembangunan masjid yang tidak merata menjadi problematika di wilayah Kabupaten Boyolali. Hal ini dikarenakan bentuk wilayahnya bersiku dan pusat kota berada di sebelah barat.  Masjid yang mampu menampung banyak jamaah pada tingkat kabupaten hanya terdapat pada pusat kabupaten. Sehingga intensitas masyarakat Boyolali Timur untuk  beribadah di pusat peribadatan tingkat kabupaten cukup kecil.

Maka dengan pendekatan critical regionalism, dilakukan perancangan kompleks masjid menggunakan elemen-elemen regional khas Boyolali sehingga tercipta sebuah identitas baru di Kabupaten Boyolali. Ruang-ruang dalam kompleks masjid diatur sedemikian rupa untuk menciptakan keseimbangan antara fungsi ritual ibadah dengan kebutuhan sosial masyarakat.  Sehingga tercipta sebuah hubungan kemasyarakatan dan ke-Tuhan-an yang seimbang


Boyolali is a regency with a relatively large area. The majority of the population in Boyolali Regency adheres to Islam. The Islamic population in Boyolali Regency reached 1,080,842 people in 2023, which is equivalent to 98% of the total population. With the increasing construction of mosques in Boyolali Regency, it is directly proportional to the increasing number of Muslim population every year. However, uneven distribution of mosque construction poses a problem in Boyolali Regency. This is due to the irregular shape of the region and the city center being located to the west part of it. Mosques capable of accommodating a large number of worshippers at the regency level are only found in the central area of the regency. Consequently, the participation of the population from East Boyolali in worship at the regency-level places of worship is relatively low.

Therefore by employing critical regionalism approach in mind, the mosque complex is designed using distinctive regional elements typical of Boyolali. Through this approach, a new identity can be created in Boyolali Regency. The spaces within the mosque complex are arranged in such a way as to strike a balance between the ritual functions of worship and the social needs of the community. Thus, fostering a balanced relationship between community and spirituality.

Kata Kunci : Regionalisme Kritis, Masjid, Regional

  1. S1-2025-463171-abstract.pdf  
  2. S1-2025-463171-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-463171-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-463171-title.pdf